AKULAH ROTI HIDUP

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)

Rabu, 14 Agustus 2024 

AKULAH ROTI HIDUP
(Akumo Roti Katuoan)

Yohanes 6:35-40

Dipasalian rinding, dipaleko’na manangnga adalah ungkapan Toraja yang dilekatkan pada posisi seseorang yang diabaikan atau dikucilkan dari komunitas. Dalam konteks kekerabatan orang Toraja yang sangat kuat aspek hidup bersama, dipasalian rinding dipaleko’na manangnga merupakan sesuatu yang sangat tidak diinginkan. Dari situ kita bisa berefleksi mengenai posisi setiap orang dalam komunitas orang percaya. Pengajaran Yesus Kristus tentang Roti Hidup ini sangat menolong kita merenungkannya.

Yesus Kristus menggambarkan penerimaan dan pengalaman akan inkarnasi diri-Nya sebagai suatu pengalaman imajinatif memakan Roti Hidup dari sorga. Pengalaman tersebut bertolak dari – sekaligus sebagai pengganti – pengalaman Israel memakan roti manna pada zaman Musa. Roti manna mengenyangkan dan menghilangkan dahaga sesaat, sementara menerima Roti Hidup, yakni Yesus Kristus, tidak akan membuat lapar dan haus lagi. Pengalaman spiritual tersebut mewujud dalam sikap datang kepada-Nya dan menerima pekerjaan Bapa melalui diri-Nya. Orang yang datang kepada-Nya tidak akan terbuang (dipasalian rinding) melainkan akan masuk ke dalam komunitas orang percaya yang menerima keselamatan. Dua kali Yesus Kristus menyampaikan bahwa pekerjaan yang sedang Ia kerjakan berkaitan langsung dengan kebangkitan orang percaya di akhir zaman (ay. 39 & 40).

Memakan Roti Hidup membuat kita terhisab ke dalam rancangan penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus. Kita menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari komunitas orang percaya. Marilah kita bersungguh-sungguh menghayati dan mewujudkan pengalaman spiritual tersebut ke dalam praksis hidup sehari-hari. Itulah respons yang benar atas ajakan Juruselamat untuk memakan Roti Hidup. Amin.

HARI TUHAN

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)

Selasa, 13 Agustus 2024 

HARI TUHAN
(Allo-Na Puang Matua)

2 Petrus 3:14-18

Datangnya Hari Tuhan merupakan salah satu pengharapan yang sangat kuat hidup dalam jemaat mula-mula. Ia bukanlah hari yang menakutkan akan tetapi hari saat segala sesuatu dibaharui dalam kasih Tuhan. Pengharapan itu berdasar pada ajaran-ajaran Yesus tentang akhir zaman, kedatangan-Nya kembali, kebangkitan, dan lain sebagainya. Rupanya, ajaran ini telah membangkitkan berbagai respons di kalangan orang Kristen, tidak jarang jatuh ke dalam kesesatan. Hal itu bisa terjadi ketika yang menjadi pusat perhatian dan perenungan Hari Tuhan adalah soal waktu kedatangan Yesus Kristus kembali (jam, tanggal, bulan, dan tahun).

Bacaan ini merupakan satu pengingat sekaligus nasihat tentang apa yang utama dalam hidup jemaat dalam menantikan hari Tuhan. Hal yang penting bukanlah mengetahui kapan itu terjadi (Mat. 24:43-44), melainkan berjuang untuk hidup tidak bercacat dan bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia (ay. 14). Orang Kristen senantiasa diajak untuk terus menggumuli hidupnya, berhikmat menimbang pengajaran yang benar di tengah rupa-rupa pengajaran sesat (ay. 15-17). Ayat 17 menekankan pentingnya mengenal hukum dan tidak kehilangan pegangan yang teguh. Pada akhirnya, hal yang utama adalah jemaat dapat bertumbuh dalam anugerah dan pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat, yaitu Yesus Kristus (ay. 18).

Pada zaman kini, pesan firman Allah menyapa kita dalam kehidupan beriman. Kita dengan mudahnya mendapati dalam media sosial berbagai ajaran atau gaya hidup yang tidak lagi berpadanan dengan kehendak Kristus. Tak ayal dengan mudahnya kita menyimpang dari ajaran dan gaya hidup yang menyimpang. Menyikapi itu semua, kenalilah kehendak Tuhan dalam firman-Nya yang senantiasa menyapa dan meneguhkan iman serta pengharapan kita. Amin

NAPEMBULOI PUANG

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)

Senin, 12 Agustus 2024

NAPEMBULOI! PUANG
Tuhan yang membela

Pa’pudian 57:1-72

lake dipelalanni te kadanna to ma’pudi lan te pa’basan. manassa lendu’ masangna tu katuoan natingoi. la tu to unkabiri’i sia morai umpatei sangtinti to singa tu lendu’ metakuranna, umpadukku api kasanggangan, ia tu isinna susi doke sia tinaran, mataran tu lilana butung la’bo‘. Denraka kasalanna tu to ma’pudi? Tae’ra kakadakean na pogau‘ sangadinnari kamabirisanna Saul lako kalena.

Belanna pussak tongan tu to ma’pudi saelako butung la moro’mo tu kapatongananna, apa tontongsia mengkilala kumua tae’ anna la unneloranni Puang la Sanggang. lamoto na lan ay.2 napamanassa tu pengkamoyana lako Puang situang ungkanappai’ (3) kumua Puang la untundui sia umpasundunanni tu mintu’na apa. lamoto belanna lantuk tongan lan kamassoronganna lako Puang anna urunganni moi anna
talimbungi ualinna apa tontong ma’tan sia rapa’ tu penaanna (8). Male tongan tipasirri’ tu to ma’pudi dolu buntu sia membuni lan lo’ko’ belanna naula’ manuk-manuk ualinna, apa belanna kuasanNa Puang tu ungkulamu tarunoi saelako tae’ lalanna tu to ungkabiri’i
la ussanggangi tu katuoanna. 

Pembuda ki’ untungoi temai kamabirisanna tau lako kaleta belanna umpana’ta’ki’ katonganan. Buda tau pabali-bali lako temai kameloan’ dipokada sia dipana’ta’, apa tae’ annaladen sosso’ penaa sia tangla nakamummu’ki’ tu la tontong mendadi sa’bi katongananNa Puang. Kanappai’ kumua Puang la umpembuloiki’ diomai mintu’ ualinta. Amin.

BERHATI-HATI DALAM MENJALANI HIDUP

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)

Minggu, 12 Agustus 2024

BERHATI-HATI DALAM MENJALANI HIDUP
Matangkin Ullolangan Katuoan

Efesus 5 : 1-14

Menjalani kehidupan secara bijaksana berlandaskan apa yang berkenan bagi Tuhan merupakan penekanan pasal 6. Nasihat tersebut ditujukan kepada jemaat di Efesus, sebuah kota metropolitan pada masa penulisan Surat Efesus. Praktik penyembahan kepada Dewi Artemis (dewi kesuburan) yang disertai dengan pelacuran menjadi sebuah tantangan besar bagi jemaat Kristen yang ada di Efesus. Ayat 4 memberi penegasan hubungan antara penyembahan berhala dengan percabulan, kecemaran, dan keserakahan. Disertai beberapa nasihat
lainnya, orang Kristen di Efesus dinasihatkan untuk tidak menceburkan diri ke dalam perilaku cabul dan cemar tersebut. Terang dan gelap menjadi dua kata yang dipakai untuk memberi batas yang jelas bagi jemaat tentang bagaimana mereka harus hidup. Mereka mesti hidup dalam terang, tidak tertelan praktik pemberhalaan kekayaan, dan kemakmuran yang disertai dengan pelacuran dan berbagai bentuk kesenangan duniawi.
Firman Tuhan menjadi pesan yang terus hidup bagi orang Kristen di sepanjang zaman agar lebih berhati-hati dan bijaksana dalam menjalani kehidupan. Kita diajak untuk senantiasa menguji apa yang berkenan kepada Tuhan (ay. 10). Sikap kompromi terhadap perbuatan jahat dan berdosa tidak dapat dibenarkan. Nasihat-nasihat untuk berhati-hati terhadap godaan kekayaan, kenikmatan, dan keserakahan tetap relevan, ditengah dunia yang terus berkembang. Alih-alih berkompromi dan melarutkan diri, Firman-Nya mengajarkan dengan sangat tegas
bahwa apapun yang bertentangan dengan iman Kristen tidak dapat dibenarkan dan mesti dijauhi. Amin.

MINTALAH, CARILAH, KETOKLAH

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)

Sabtu, 10 Agustus 2024

MINTALAH, CARILAH, KETOKLAH!
(Palakui, Daka'i sia Dedekki!)

Matius 7:7-11

Matius 7:7-11 merupakan bagian dari khotbah di bukit yang merupakan rangkuman seluruh pemberitaan Yesus mengenai Kerajaan Allah. Kerajaan Allah yang diberitakan Yesus penuh dengan damai sejahtera. Sebagai warga Kerajaan Allah, Yesus memberikan 3 cara memeroleh damai sejahtera. Mintalah, carilah, ketoklah! Meminta, mencari, dan mengetok adalah hal yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Teks yang kita baca memang tidak menuliskan keterangan mengenai meminta kepada siapa, mencari kepada siapa, mengetok pintu siapa. Namun, tak dapat diragukan bahwa yang dimaksudkan Yesus adalah meminta, mencari, dan mengetuk kepada Allah. 

Lihatlah sebuah keindahan hubungan antara Allah dengan kita manusia yang digambarkan Yesus dalam bacaan ini. Yesus menggunakan ilustrasi dalam kehidupan kita untuk membuat kita mengerti bagaimana sampai kepada Allah. Begitu dekatnya Kerajaan Allah itu dengan kita. Betapa kita sesungguhnya sedang menikmati Kerajaan Allah itu. Begitu dekatnya sehingga kita dapat meminta, mencari dan mengetuk pintu Kerajaan Allah itu.

Perbuatan meminta, mencari & mengetuk sama sekali tidak dimaksudkan bahwa kita dapat mengatur keinginan untuk dipenuhi oleh Allah. Namun, kita meminta, mencari, & mengetuk karena kita tahu kepada siapa kita percaya. Allah yang kita percaya adalah Allah satu-satunya sumber kehidupan, berkat, dan kebaikan. Karena itulah, kepada-Nya kita meminta, kepada-Nya kita mencari, kepada-Nya kita mengetuk. Kita percaya bahwa ketika kita meminta Dia akan memberi, karena Dia memiliki segalanya. Kita percaya bahwa ketika kita mencari kepada-Nya, kita akan mendapatkan, karena pada-Nya segala berkat sungguh ada. Kita percaya bahwa ketika kita datang mengetuk pintu-Nya kita akan dibukan pintu kehidupan. Amin.

Image

Gereja Toraja Jemaat Samarinda
Klasis Kalimantan Timur & Tengah
Wilayah V Kalimantan.

Alamat :

Jl. DI Panjaitan No.27 Samarinda
Kalimantan Timur, Indonesia0

Kontak Pelayanan :

(+62) 541 734508

Email :

tatausaha@gtjemaatsamarinda.org

Website :

https://gtjemaatsamarinda.org

Pendeta Jemaat :

Pdt.Joice Limbong (082158239828)
Pdt.Alexzander Bilang (081342517205)

Komisi PLM :

Pnt. Hermin Mongan (081347732609)

Staf Administrasi :

Dkn. Zet Borong (081346315152)

Staf Keuangan :

Sdr. Obednego (085250906856)

© 2024 Tim Pengelola Website Jemaat Samarinda