RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)


Selasa, 14 Oktober 2025

KENAKANLAH SELURUH PERLENGKAPAN SENJATA ALLAH 

(Pakei tu pa’buno sanda pareaNa Puang Matua)

 ------- Efesus 6:10-20 -------

 

Di medan tempur, prajurit senantiasa dilatih untuk sigap dan selalu membawa senjatanya. Hal tersebut karena prajurit dituntut siap sedia dalam semua keadaan, sehingga tidak boleh lengah. Perlengkapan senjata adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh prajurit. Hal tersebut untuk melindungi dari serangan musuh dan juga sekaligus untuk menyerang musuh di medan tempur. Karena itu, perlengkapan senjata itu tidak boleh ada yang dilupakan atau ditinggalkan.


Demikian pula yang digambarkan oleh rasul Paulus kepada orang percaya di Efesus. Rasul Paulus mengharapkan agar jemaat di Efesus dapat bertumbuh lebih kuat dalam Tuhan (ay.10). Bukan tanpa alasan, karena orang percaya di Efesus mengalami banyak tantangan dan pergumulan iman seperti pada medan pertempuran. Karena itu, rasul Paulus menguatkan orang percaya untuk selalu menggunakan seluruh perlengkapan senjata Allah. Hanya dengan menggunakan dan mengandalkan seluruh senjata itu, maka mereka akan tetap kuat dan teguh dalam Kristus. Perlengkapan senjata Allah yang dimaksud ialah berikat pinggang kebenaran, berbaju zirahkan keadilan, berkasutkan kerelaan, perisai iman, ketopong keselamatan dan pedang roh, yaitu firman Allah. Keseluruhan senjata ini tidak boleh terlupakan atau tertinggal. Orang percaya harus selalu mengenakannya agar tetap kuat dalam Tuhan serta dapat mengalahkan kuasa kegelapan.


Kita adalah orang yang lemah dan terbatas. Kita hanya bisa kuat ketika kita mengandalkan Tuhan. Mengandalkan Tuhan berarti menggunakan seluruh perlengkapan senjata Allah. Hanya dengan mengandalkan Tuhan maka kita akan kuat di medan pertempuran iman di mana banyak tantangan dan pergumulan selaku orang percaya. Karena itu, waspadalah senantiasa dengan mengandalkan seluruh perlengkapan senjata Allah. Amin.

 

Sumber : Buku Renungan Harian Toraya (REHAT)

Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)


Senin, 13 Oktober 2025

TONGANNA TU KUPOKADA 

(Aku mengatakan Kebenaran)

 ------- Kisah Para Rasul 26:24-29 -------

 

Den tu kada to kinaa “iake tongan pokadai tongan, iake tae’ pokada tae’”. Misa’ kada pepasan lako mintu’ tau la umpokada tu katonganan situru’ kamalamburan. Dikua da’ na den tau umpokada tu kada tang tongan. Iake manaman tu katuoan, tang magasa umpokada tu katonganan. Apa iake untingayo kara-kara katuoan magasa sia la mesangganggi manassa masussa tu umpokada katonganan.

Pa napapayan nenne’ ia rasulu’ Paulus lan katuoanna tu katonganan. Moiraka marassan dio olona kombonganna Fesus sola Agripa. Narappo’ tu mai pengulu to mina sia to kapuanna to Yahudi  tu rasulu’ Paulus. Iamoto nasolan Festus tu to buda morai untarungku Paulus. Ada dio tingayona Festus sola datu Agripa, napokada Paulus tu mintu’ katonganan diona Yesu Kristus. Tang ma’parondo sia moro’ tu Paulus umpokada tu mintu’ katonganan. Natentenanmi Paulus lako datu Agripa sisola mintu to sae lan kombongan randuk tipamulanna umpakario-rio to ma’patongan sae lako napatongan. Ullendu’i panganta’na Penaa Masallo ma’din batta tu Paulus umpokada tu katonganan moi raka natandai kumua nangla dipatama pa’tarungkuan, sia nata’tan Festus sia nakua umbai Katama-taman tu Paulus. Ullendu’i kasa’bianna Paulus dio tingayona Festus sia datu Agripa, randuk napatongan datu Agripa tu kasa’bianna umpokada katonganan  diona Puang Yesu tu mangka malimbangun.

La batta duka siakiraka umpokada tu katonganan moi lan kara-kara katuoan tu la umpamandasaki? Budamo dadi lan katuoan, maringan bangmiki’ tigirik dio mai katonganan ke buda kamasussan. La batta’ki susi Paulus tu umpa’petiroan katonganan lako Puang moi digaratta’, dikada-kadai sia la dipatama pa’tarungkuan. Belanna tapatongan kumua Penaa Masallo’ la urrondongki’ umpokada katonganan. Amin.

 

Sumber : Buku Renungan Harian Toraya (REHAT)

Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)



Minggu, 12 Oktober 2025

RANCANGAN DAMAI SEJAHTERA 

(Naanga’na Pa’tangaran Diona Kamarampasan)

 ------- Yeremia 29:8-14 -------

 

Alfa Omega dalam lirik lagu “Rencana Tuhan” mengatakan “sungguh indah rencana-Mu Tuhan, sungguh agung rancangan-Mu Tuhan, tiada terselami akal manusia…”. Lirik lagu yang hendak menggambarkan keterbatasan manusia dalam melihat rancangan Tuhan. Sering kali rancangan Tuhan tidak bisa dipahami oleh pikiran manusia. 

Seperti halnya yang dialami oleh umat Tuhan yang sedang berada dalam pembuangan di Babel. Mereka sedang mengalami penghukuman oleh karena dosa. Mereka harus melalui penderitaan di tanah buangan. Dalam keadaan tersebut, muncul banyak nabi-nabi palsu dan juru-juru tenung yang menyampaikan nubuat palsu. Mereka mengatasnamakan Allah untuk memberikan nubuatan yang menyenangkan dan menyejukkan hati umat yang sedang dalam penderitaan. Namun Tuhan justru menyampaikan firman-Nya melalui perantaraan nabi Yeremia bahwa Tuhan punya rencana yang indah bagi umat-Nya. Sekalipun mereka harus dihukum genap tujuh puluh tahun di Babel, tetapi Tuhan tidak meninggalkan mereka. Tuhan merancangkan damai sejahtera bagi umat-Nya dan pada akhirnya mereka akan Kembali ke negeri asalnya. Yang terpenting ialah percaya pada rancangan yang sementara Tuhan tenun sekalipun umat Tuhan harus melalui penderitaan.

Dalam perjalanan hidup ini, seringkali apa yang sedang terjadi tidak seperti yang kita harapkan. Malah terkadang, kita menyalahkan Tuhan dan meragukan rencana-Nya. Kita lupa bahwa Tuhan sementara merancangkan damai sejahtera bagi kita. Rancangan Tuhan itu bisa jadi belum langsung kita lihat jelas sekarang ini. Tuhan akan menyatakan rancangan penuh damai sejahtera pada waktu yang Tuhan kehendaki. Amin.

 

Sumber : Buku Renungan Harian Toraya (REHAT)

Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)



Sabtu 11 Oktober 2025

TUHAN ADALAH JAWABAN 

(Puang Matua tu la umpebali)

 ------- Mazmur 102:1-17 -------

 

Pernahkah anda merasakan kehidupan yang tanpa harapan? Lalu apa yang anda lakukan dalam situasi seperti itu? Mazmur 102 menggambarkan suasana ratapan tentang kehancuran Yerusalem. Dalam keadaan seperti itu pemazmur memohon agar Yerusalem yang hancur dibangun Kembali. Pemazmur mengungkapkan kesedihannya akan kehancuran yang dialami Yerusalem (ay.1-2). Dalam permohonannya pemazmur semakin merasakan kesedihan karena Tuhan seolah menyembunyikan wajah-Nya dan tidak menjawab doanya. 

Dalam kondisi seperi itu, iman pemazmur menjadi lemah karena jawaban doanya seolah tidak memberikan harapan. Walaupun demikian pemazmur tetap menghayati dan memiliki pengharapan bahwa Tuhanlah sumber kekuasaan dan kemurahan hati (ay.13-16). Dalam pengakuan itu dikatakan bahwa sekalipun pemazmur merasakan kehancuran tetapi ia tetap dalam keyakinan percaya bahwa Allah akan memulihkan Yerusalem yang telah hancur itu. 

Lalu apa yang harus kita dilakukan dalam kondisi yang sulit? Apakah kita harus berhenti dalam ratapan dan tidak mau bangkit dari keterpurukan? Melalui perenungan kali ini, pemazmur telah memberikan contoh dan keteladanan iman kepada kita bahwa dalam kondisi yang sulit sekalipun ia tetap mencari pertolongan Tuhan melalui doa, dan walaupun jawaban dari doa itu sepenuhnya ada dalam kendali Tuhan. Dalam kondisi seperti itu, pemazmur tetap berdoa dan percaya bahwa dalam kekuasaan dan kendali Tuhan, maka harapan setiap orang akan diwujudkan. Semuanya hanya membutuh kesabaran dan kesetiaan bermohon dan berharap pada-Nya yang adalah sumber segalanya. Amin

 

Sumber : Buku Renungan Harian Toraya (REHAT)

Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)



Jumat, 10 Oktober 2025

TUNDUKLAH KEPADA TUHAN 

(Mengkaola komi lako Puang Matua)

 ------- Yeremia 27:1-11 -------

 

Bagaimana rasanya kalua musuh justru menjadi alat Tuhan untuk menghancurkan kehidupan kita? Lalu kenapa Tuhan memakai orang-orang itu untuk menghancurkan kita? Dan mengapa Tuhan menempatkan kita di posisi yang tidakberdaya?
Allah memanggil Yeremia untuk menyampaikan berita kepada sang penindas agar mengakui kebesaran dan kekuasaan Tuhan (ay.5).Perintah Tuhan ini ditujukan kepada raja-raja di sekeliling kerajaan Yehuda (ay.3-11), yaitu Zedekia serta para imam dan rakyat Yehuda (ay. 4-7). Bagi Yeremia hanya Tuhanlah yang layak menjadi sumber pengharapan karena Dialah pemilik segalanya. Yeremia diperitahkan oleh Tuhan untuk menyampaikan kepada raja-raja tetangga bahwa seluruh negeri telah diserahkan ketangan Nebukadnezar, raja Babel, dan mereka harus takluk kepadanya agar tidak mati oleh pedang, kelaparan dan penyakit.  Allah telah menunjuk Nebukadnezar sebagai alat-Nya untuk menghukum bangsa-bangsa lain khususnya Yehuda yang telah memberontak kepada Allah dengan membangkitkan Nebukadnezar, sekaligus menjadi Pelajaran kepada Yehuda dan bangsa-bangsa lain bahwa kedudukan dan kekuasaan bukanlah segala-galanya melainkan ketaatan kepada Allah.
Kerashati dan mementingkan diri sendiri bisa jadi sering membuat kita melupakan sumber hidup yang sebenarnya. Peringatan demi peringatan mungkin sering kita abaikan sehingga kita hancur berantakan. Kerajaan Yehuda yang tidak mau menyerah dan bertobat akhirnya berakhir di ujungpedang dan pembuanganke Babel. Karena itu melalui perikop ini kita diajak dan diingatkan untuk kembali bertobat sebelum kehancuran datang menghampiri kehidupan kita. Jika kita meyakini bahwaTuhanlah pengendali segala-galanya, marilah bertobat dan tunduk sepenuhnya kepada Tuhan. Amin.

 

Sumber : Buku Renungan Harian Toraya (REHAT)

Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.

Image

Gereja Toraja Jemaat Samarinda
Klasis Kalimantan Timur & Tengah
Wilayah V Kalimantan.

Badan Hukum: Keputusan Menteri Agama R.I. No.26 Tahun 1971, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri R.I. No.: 61/DJA/1973

Alamat :

Jl. DI Panjaitan No.27 Samarinda
Kalimantan Timur, Indonesia0

Kontak Pelayanan :

(+62) 541 734508

Email :

tatausaha@gtjemaatsamarinda.org

Website :

https://gtjemaatsamarinda.org

Pendeta Jemaat :

Pdt.Joice Limbong (082158239828)
Pdt.Alexzander Bilang (081342517205)

Komisi Pelayanan, Liturgi & Multimedia (PLM) :

Pnt. Hermin Mongan (081347732609)

Staf Administrasi :

Dkn. Zet Borong (081346315152)

Staf Keuangan :

Sdr. Obednego (085250906856)

©Tim Pengelola Website Jemaat Samarinda