
Mazmur 118:14-29

Tujuan :
Jemaat memahami apa dan bagaimana percaya kepada kebangkitan kristus.
Jemaat senantiasa mengerjakan apa yang di imani.
__________________________________________________________
Pembimbing Teks :
Mazmur 118 adalah pujian yang mengungkapkan cara pandang orang beriman dalam menghadapi kondisi kehidupan yang sangat berat. Seluruh perjalanan hidup, juga kondisi yang berat dan penuh kepahitan tetap dihayati sebagai keberlangsungan hidup dalam campur tangan Tuhan yang tiada berkesudahan (ay.1-4). Kalaupun pemazmur mengalami keadaan yang sangat buruk, bahkan sekarat sekalipun, itu merupakan pengajaran dari Tuhan (ay.18). Kendati Tuhan mengijinkan hal-hal buruk dan mengancam kehidupan umat-Nya,semuanya itu masih berada dalam kontrol-Nya.
Kasih setia dan kuasa-Nya yang kekal dan tak terbatas serta tak tertahankan (perkasa) itulah yang mengatur dan mengendalikan semuanya. Karena itu, seberat apapun keadaan umat-Nya, la tidak akan membiarkannya mati, masuk ke alam maut (ay.15-18). Andaikan pemazmur mengalami keadaan seperti batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, Tuhan dapat mengubahnya menjadi batu penjuru (ay.22). Pengalaman itulah yang membangkitkan rasa syukur serta kesukaran untuk bersaksi melalui puji-pujian dengan bersorak-sorak (ay.24) dan menceritakan perbuatan Tuhan (ay.17).
__________________________________________________________
Pertanyaan-Pertanyaan Diskusi :
Rasa takut sering membuat kita tidak percaya kepada janji Tuhan? Mengapa?.
(Kamatakuran nenne’ umbaaiki’ tangkan umpatonganni tu pangallu’Na Puang? Matumbai to?).
Ceritakanlah perbuatan Tuhan dalam perjalanan dan kondisi hidup yang berat?.
(Pada pokadai tu penggauranna Puang Matua lan a’gan mabanda’ tu urrampoiki’?).
Sumber : Buku MEMBANGUN JEMAAT 2025
Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.