
Kisah Para Rasul 9:1-19a

Tujuan :
Jemaat memahami perjumpaan dengan Tuhan memulihkan pengharapan orang percaya.
Jemaat merespons perjumpaan dengan Tuhan dengan terus hidup dalam kebenaran dan mempersaksikan keselamatan.
__________________________________________________________
Pembimbing Teks :
Dalam bacaan ini, kita bertemu dengan seorang rasul Yahudi yang gigih bernama Saulus yang dikenal juga dengan nama Paulus. la bersalah karena terus menganiaya orang percaya. Kisah ini menunjukan bahwa Paulus bagian orang banyak yangterlibat dalam pembunuhan Stefanus (Kis. 7:58). Namun Tuhan berbicara kepadanya dalam perjalanan ke Damsyik Saulus dibutakan oleh suatu cahaya dan Yesus berkata kepadanya “mengapa engkau menganiaya aku”? Saulus kembali bertanya “siapakah Engkau, Tuhan?” dan inilah awal dari hidup barunya. Saulus pun datang kepada Yesus.
Perjumpaan dengan Yesus mengubahkan Paulus. Saat Allah hadir dalam sebuah cahaya betapa tidak berdayanya Paulus kehilangan kekuatan dan tidak berdaya,bahkan untuk tegak berdiri ia tidak mampu. Dalam perjumpaannya Allah memperlihatkan tindakan Paulus dan tindakan menganiaya umat Kristen sama halnya menganiaya Allah sebab mereka adalah kepunyaan Allah. Betapa Yesus yang kita percaya itu adalah Allah yang turut merasakan penderitaan umat-Nya. Paulus memberi respons dalam perjumpaan dengan Allah, la menjadi pengikut yang setia dan rela mati demi pekabaran kabar sukacita.
__________________________________________________________
Pertanyaan-Pertanyaan Diskusi :
Saat hidup dibawah Hukum Taurat, Paulus bisa melakukan apa saja, termasuk menganiaya pengikut Yesus. Sebaliknya, kala la mengalami perjumpaan dengan Allah, ia berbalik dan menjadi setia. Paulus menjadi pribadi yang rela mati untuk Allah dan la telah meletakkan cinta kasih pada tempat yang seharusnya. Apakah yang sudah kita berikan untuk Allah sebagai bukti cinta kasih kita kepada-Nya?.
(Mintu’na bisa nasang napogau’ Paulus susinnamo tu umpakario-rio taunNa Kristus. Apa ia tonna pessitamuimi Puang Matua, tibalikmi anna mendadi tongan to mengkaola lako Puang sia tangmataku’ mate belanna Puang. Apamora tu tasorongan Puang mendadi tanda manassana kumuadikamali’tu Puang?).
Pertobatan Paulus memberi dirinya mendengar suara Tuhan dan membuka hati dan pikirannya saat Allah memanggil. Saat Yesus memanggil kita secara pribadi apakah kita mendengarnya? Bagaimana kita tahu kalau Tuhan sedang berbicara dan memanggil kita?.
(Kamengkatobaranna Paulus belanna umperangi gamaranna Puang, nabungka’ tu tanga’ sia penaanna umpebali petambana Puang. la ke kita, tarangi siaraka tu petambaNa Puang? Sia umba ladikua untandai kumua marassan tu Puang metamba sia umpa’kadaiki?).
Sumber : Buku MEMBANGUN JEMAAT 2025
Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.