TIDAK CEMAS AKAN MASA DEPAN

RENUNGAN BINA MUDA 

11 Mei - 17 Mei 2025  

TIDAK CEMAS AKAN MASA DEPAN

(Tang Umposelangan attu la sae)

'Not anxious about the future'

Mazmur 23 : 1 - 6

 

Tujuan

1. PPGT tidak lagi cemas akan masa depan.
2. PPGT hidup dalam keyakinan bahwa Allah menjamin masa depannya. 

___________________________________________________________________________________________________________________________

Quarter  life crisis atau krisis seperempat abad adalah sebuah istilah yang digunakan kepada seseorang yang terlalu mencemaskan masa depannya, hal ini lebih banyak dialami oleh orang yang berusia 18 – 30 tahun, usia ini adalah usia anggota PPGT. Tentu ini adalah hal yang wajar, karena kita tidak akan pernah tahu dengan pasti, apa yang terjadi nanti, esok, lebih lagi akan masa depan. Karena kita tidak mungkin mencemaskan sesuatu yang telah kita ketahui.  Beberapa orang mengatakan, bahwa kecemasan itu adalah hal yang wajar dan pasti dialami oleh semua orang. Lalu, apa yang Pemazmur katakan dalam Mazmur 23 mengenai kecemasan ? 

Mazmur pasal 23, adalah Mazmur yang kemungkinan paling sering dibaca, bahkan dihafalkan oleh beberapa orang Kristen. Mazmur ini, ditulis oleh Daud sebagai penghayatan imannya bahwa,Tuhan adalah gembalanya. Daud menyadari bahwa ia seperti domba, yang butuh tuntunan bahkan perlindungan. Bagi Daud, ketika ia menghadapi bahaya atau kecemasan, ia tidak lagi menjadi takut, sebab ia memiliki pertahanan dan perlindungan yang cukup, karena Daud berada di bawah perlindungan Allah. Daud tidak bermaksud mengatakan bahwa ia tidak memiliki rasa takut atau cemas sama sekali, tetapi ia yakin bahwa ia akan mengatasinya bersama Sang Gembala, sehingga ia mengatakan “sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman aku tidak akan takut bahaya”. Daud secara terbuka mengakui, bahwa ia mengatasi rasa takutnya dengan merenungkan dan memusatkan pandangannya pada tongkat Gembalanya “sebab gada-Mu dan tongkat-Mu itulah yang menghibur aku”. Ketika Daud mengalami kesengsaraan ataupun kecemasan, ia menjadi pemenang atas rasa itu, tidak dengan cara lain selain menyerahkan dirinya pada perlindungan Tuhan. 

Seperti Daud, PPGT pun juga banyak mengalami krisis seperempat abad. Ada banyak pemuda, yang cemas akan masa depannya, merasa bingung dalam mengambil keputusan yang terkait dengan masa depan. Tapi, Mazmur pasal 23 menjadi pengingat, bahwa Sang Gembala hadir dalam setiap kecemasan kita, dengan tongkat dan gada-Nya, Ia menuntun kita melewati hari-hari hidup yang penuh dengan ketidakpastian. Sebab, sekalipun apa yang akan terjadi kita tidak tahu pasti, pertolongan Sang Gembala adalah sebuah kepastian.  Kebaikan Sang Gembala tidak akan pernah gagal ! bahkan Ia menjangkau apa yang kita cemaskan, termasuk masa depan kita. Amin 

___________________________________________________________________________________________________________________________

Pertanyaan Reflektif :

1. Diskusikanlah, apa yang kamu cemaskan, tentang masa depanmu ataupun yang lainnya. 
2. Apakah yang harus saya lakukan untuk mengatasi kecemasan dalam hidupku sebagai PPGT ? 

___________________________________________________________________________________________________________________________

Respon : 

“Ubah kecemasanmu menjadi sebuah tindakan ! Kecemasan tidak akan mengubah apapun, kecemasan justru akan menghilangkan beberapa hal baik dan penting dalam hidup ini”. 

Menyanyikan  PKJ 241:1 “Tak Ku Tahu Kan Hari Esok”

ANAK DOMBA YANG LAYAK DISEMBAH

RENUNGAN BINA MUDA 

04 Mei - 10 Mei 2025  

ANAK DOMBA YANG LAYAK DISEMBAH

(Sielle' dipangke' tu Anak Domba Puang)

'The a lamb that is worthy of worship'

Wahyu 5 : 11 - 14

 

Tujuan

1. Pemuda dapat mengerti arti pengorbanan Kristus, Sang Anak Domba yang menghapus dosa dunia
2. Pemuda setia menyembah Kristus, Sang Anak Domba yang menghapus dunia. 

___________________________________________________________________________________________________________________________

Sobat muda, tentu kita sudah banyak mengenal kisah perjalanan iman manusia kepada Allah yang dikisahkan dari kitab Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru. Dari begitu banyaknya kisah perjalanan iman manusia, nyatanya kita tidak pernah menemukan kisah tentang manusia yang berhasil menemukan sendiri jalannya untuk menyelamatkan dirinya dari dosa. Ternyata Yohanes juga melihat sebuah penggambaran yang sama yang ia lihat dalam sebuah penglihatan.

Dalam penglihatannya, Yohanes melihat sebuah gulungan kitab yang dimateri dengan tujuh materai. Apakah arti dari gulungan kitab itu? Gulungan kitab tersebut ternyata menyingkapkan rencana Allah akan dunia ini, tentang penghukuman dan murka Allah atas kejahatan yang terjadi atas dunia (lih. Wah 6:1-16). Sayangnya gulungan kitab itu tidak bisa dibuka oleh seorang pun yang di sorga atau yang di bumi (ay.1,3). Mengapa bisa demikian? karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka ataupun melihat isi dari kitab itu (ay.4). Namun dalam penglihatannya, Yohanes mengatakan bahwa ia melihat Anak Domba yang telah disembelih di tengah-tengah tahta itu ternyata dapat dan layak mengambil gulungan kitab itu bahkan dapat membacanya. Anak Domba yang disembeli itu disebut layak membuka gulungan kitab itu dan membacanya karena “ia telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa” (ay. 9b). Artinya Anak Domba itu melakukan sebuah pengorbanan yang besar dan darah-Nya yang tertumpah itu ternyata menjadi tanda tebusan bagi semua yang berdosa sehingga mereka yang tertebus menjadi milik Allah. Anak Domba yang disembelih dan yang melakukan pengorbanan itu menerima pengormatan serta puji-pujian dari malaikat, dari segala makhluk di sorga dan di bumi dengan nyanyian keagungan (lih. ay. 11-14).

Sobat muda, penglihatan Yohanes ini sungguh luar biasa. Penglihatan ini menyimpan sebuah rahasia keselamatan yang hanya dapat dimengerti oleh mereka yang percaya pada makna pengorbanan Yesus Kristus Sang Anak Domba. Darah-Nya tertumpah untuk menghapus dosa dunia sehingga tidak ada satupun hal yang ada dalam dunia ini yang dapat menyamai atau menandingi pengorbanan-Nya. Darah itulah yang membuat kita tertebus dan menjadi milik Allah. Darah Anak Domba yang tertumpah itu jugalah yang membuat-Nya layak menerima pujian dan hormat dari segala makhluk di sorga dan di bumi.

___________________________________________________________________________________________________________________________

Pertanyaan Reflektif :

Mari Sobat muda kita renungkan lebih dalam, apakah sobat muda sudah memahami dengan pasti mengapa Yesus Tuhan kita disebut sebagai Anak Domba? Apakah sobat muda sudah mengerti dengan jelas, mengapa darah Tuhan Yesus Sang Anak Domba harus tertumpah bagi dunia?

___________________________________________________________________________________________________________________________

Respon : 

Mari membangun komitmen iman untuk terus setia menyembah Yesus Kristus Sang Anak Domba yang telah menghapus dosa kita. Tuliskanlah dalam selembar kertas tentang komitmen imanmu yang akan terus setia menyembah Dia.

MENANTI DALAM PENGHARAPAN

RENUNGAN BINA MUDA 

27 April - 3 Mei 2025  

MENANTI DALAM PENGHARAPAN

(Ma'tayan Lan Kapa'rannuanan)

'Waiting in hope'

Wahyu 1 : 4 - 8

 

Tujuan

1. Pemuda dapat terus berpengharapan didalam imannya
2. Pemuda dapat terus meyakini kehadiran Tuhan dalam berbagai situasi kehidupannya.

___________________________________________________________________________________________________________________________

Lagu yang berjudul “Menunggu” adalah salah satu lagu yang cukup popular pada tahun 2006. Lagu ini dinyanyikan oleh seorang penyanyi bernama Ribas. Dalam lirik lagunya, Ribas menyeritakan betapa melelahkan dan menyakitkannya menanti seseorang yang tak kunjung datang. Penantian itu semakin menyakitkan saat kita menyadari bahwa ternyata orang yang sedang dinanti itu sama sekali tidak peduli akan penderitaan yang kita alami semasa menantikan kedatangannya.

Dalam konteks pembacaan kita, Jemaat Kristen di Asia Kecil juga sedang menantikan kelepasan dari penderitaan yang terus- menerus mereka alami. Jemaat Kristen di Asia Kecil mengalami penderitaan di bawah pemerintahan para pejabat Romawi. Pejabat Romawi memerhadapkan jemaat pada dua pilihan, menyembah Yesus atau menyembah pada Kaisar. Jika mereka menyembah Kaisar, mereka selamat namun jika menyembah Yesus, nyawa taruhannya.

Di tengah masa penantian itu, Yohanes mengirimkan pesan pengharapan untuk menghibur dan menguatkan mereka. Dalam suratnya, Yohanes menegaskan tentang kasih karunia dan damai sejahtera dari Tuhan yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, serta dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya, dan dari Yesus Kristus terus hadir menyertai mereka (lih. ay. 4b-5). Pesan ini memberi penekanan pada kehadiran Tuhan yang selalu ada dalam segala situasi hidup yang dialami oleh umat-Nya. Kehadiran Tuhan yang selalu ada membuat penantian mereka menjadi tidak sia-sia. Mereka tidak pernah ditinggalkan. Bahkan Yohanes juga menguatkan pengharapan iman jemaat di Asia Kecil akan kedatangan Kristus yang datang dalam awan-awan. Pada waktu kedatangan Kristus kembali, semua bangsa di bumi akan meratapi Dia (ay.7). Janji kedatangan Kristus kembali menegaskan kehadiran-Nya yang memerintah di dalam kerajaan-Nya. Inilah bentuk Kemahakuasaan Tuhan atas dunia sebab Ialah Alfa dan Omega (ay.8).

Pesan yang disampaikan Yohanes kepada jemaat di Asia Kecil juga turut membangkitkan semangat dan pengharapan kita. Di dalam segala situasi hidup kita ternyata Ia senantiasa hadir bersama dengan kita. Hal ini membuat pengharapan kita menjadi tidak sia-sia sebab kita menantikan hal yang pasti, bukan menanti sesuatu yang menyakitkan seperti lagu Ribas.

___________________________________________________________________________________________________________________________

Pertanyaan Reflektif :

Mungkin ada diantara sobat muda yang sedang bergumul atau memerjuangkan masa depannya. Renungan hari ini menyadarkan kita bahwa ternyata kita tidak pernah sendiri memerjuangkan kehidupan kita, ada Tuhan yang selalu hadir. Meski kehidupan tampak berat seperti yang dialami oleh jemaat di Asia Kecil, namun pengharapan iman di dalam Tuhan membuat kita percaya dan kita menanti dalam pengharapan.

___________________________________________________________________________________________________________________________

Respon : 

Ya Tuhan, saya sungguh bersyukur memiliki Tuhan yang hebat seperti Engkau. Sungguh kuasa-Mu tidak pernah dibatasi ruang dan waktu. Ajarkan saya untuk terus percaya, bahwa saya tidak pernah sendiri dalam memerjuangkan kehidupan dan masa depan saya. Engkau selalu hadir dengan kuasa-Mu yang besar karena Engkaulah Alfa dan Omega. Terima kasih ya Tuhan. Amin.

MEYAKINI KUASA KEBANGKITAN-NYA

RENUNGAN BINA MUDA 

20 April - 26 April 2025  

MEYAKINI KUASA KEBANGKITAN-NYA

(Ungkanassai Kuasa Kamalimbangunan)

'Convinced of the power of His resurrection'

Yohanes 20 : 1 - 10

 

Tujuan

1. Pemuda tidak meragukan kuasa kebangkitan Kristus
2. PPGT merespon kuasa kebangkitan Kristus dengan turut mewartakannya bagi semua.

___________________________________________________________________________________________________________________________

Pagi-pagi benar saat hari masih gelap, Maria Magdalena berjalan ke tempat tujuannya, yakni kubur Yesus. Ia ke sana dengan maksud yang baik. Ia pergi dengan membawa rempah-rempah yang akan ia pakai untuk membalsam jenazah Yesus (bdk. Luk 24:1). Sayangnya Maria Magdalena lupa tentang apa yang pernah disampaikan oleh Yesus. Yesus pernah berkata bahwa Ia akan menderita namun akan bangkit pada hari yang ketiga. Artinya, hari itu ialah hari kebangkitan-Nya.

Memang pagi itu niatnya bukanlah menjumpai Kristus yang telah bangkit namun untuk menjumpai jenazah Yesus. Setibanya ia di kuburan, alangkah terkejutnya ia. Kubur Yesus telah terbuka, jenazah Yesus tidak ada. Sangkanya jenazah Yesus telah dicuri. Keyakinannya
akan hal tersebut akhirnya membawanya pergi menemui murid Yesus dan menyampaikan pesan, “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan” (ay. 2b. Nampaknya Petrus dan murid yang lain juga lupa tentang apa yang disampaikan oleh Yesus. Mereka berlari dan melihat ke dalam kubur. Yang mereka temui hanya kain kapan Yesus yang terletak di tanah dan kain peluh Yesus telah tergulung. Mereka juga percaya bahwa jenazah Yesus telah dicuri. Tidak ada yang bisa mereka perbuat selain pulang ke rumah.

Sobat muda, sadarkah kita akan respon Maria dan para murid tentang apa yang mereka saksikan di kubur merupakan respon ketidakpercayaan atas kuasa kebangkitan Kristus. Jika mereka percaya Kristus akan dan telah bangkit, maka seharusnya respon mereka berbeda! Lihatlah Maria, seandainya saja ia mengingat dan percaya akan kuasa kebangkitan Kristus, tentu bukanlah rempah-rempah yang akan ia bawa ke kubur Yesus melainkan sesuatu yang lain untuk menyambut-Nya. Kedua, jika Maria percaya akan kuasa kebangkitan Kristus, maka ia tidak akan menyampaikan pesan bahwa jenazah Yesus telah hilang. Melainkan dengan sukacita ia akan berkata, “Benar, Tuhan telah bangkit!”

Di hari ini kita juga mendengar berita tentang kebangkitan Kristus. Kita mendengar berita, kubur itu kosong, Yesus tidak ada di sana. Ia telah bangkit! Lantas, bagaimanakah sobat muda merespon berita yang luar biasa ini. Setiap Paskah kita ke gereja dan melaksanakan begitu banyak tradisi-tradisi gerejawi bersama anak-anak Sekolah Minggu dan orang tua. Berbagai kegiatan Paskah dikemas menarik untuk memeringati hari Kebangkitan Kristus. Namun apakah respon kita hanya berhenti pada kegiatan menarik itu. Atau lebih dari itu, ada pemaknaan yang begitu dalam yang sungguh meyakini bahwa Ia telah bangkit membebaskan saya, membebaskan dunia. Sehingga kita sungguh mengalami damai sejahtera dan damai itu mendorong kita untuk menjadi pewarta-pewarta berita sukacita kebangkitan-Nya.

___________________________________________________________________________________________________________________________

Pertanyaan Reflektif :

Mari kita renungkanlah, bagaimanakah respon sobat muda selama ini ketika mendengarkan berita kebangkitan Kristus? Cobalah berbagi kesaksian, apa saja yang sudah sobat muda lakukan sebagai respon atas kebangkitan-Nya di tengah-tengah komunitas iman sobat muda.

___________________________________________________________________________________________________________________________

Respon : 

(Saling mendoakan untuk dimampukan menjadi pewarta kebangkitan Kristus)

INGAT DAN RAYAKANLAH

RENUNGAN BINA MUDA 

13 April - 19 April 2025  

INGAT DAN RAYAKANLAH

(Kilalai sia Pakarayai')

'Remember & Celebrate'

Lukas 22 : 14 - 23

 

Tujuan

1. PPGT memahami dan mengingat karya TUHAN melalui pengorbanan-Nya melalui simbol roti dan anggur
2. PPGT merespon karya Tuhan dengan mengingat dan merayakan pengorbanan-Nya

___________________________________________________________________________________________________________________________

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak hal yang selalu diingat oleh seseorang terutama jika hal itu memberi dampak bagi kehidupannya. Salah satunya ialah kapan ia dilahirkan. Beragam cara dilakukan untuk memperingati hari tersebut. Ada yang merayakan dengan makan bersama teman dan keluarga, mengadakan ibadah syukur, bahkan ada beberapa orang yang memotong ayam (mantunu manuk) untuk dihidangkan pada saat perayaan hari ulang tahunnya. Perayaan itu dilakukan untuk mengingat kasih dan berkat Tuhan lewat pertambahan usia yang boleh dialami.

Dalam bacaan kita, dikisahkan Yesus rindu makan paskah bersama murid-murid-Nya melalui simbol minum anggur dan makan roti. Hal ini Yesus lakukan agar sebelum penderitaan - kematian-Nya para murid dapat mengingat-Nya dan merayakan di kehidupan selanjutnya. Hal menarik, Yesus menyadari bahwa salah seorang yang ikut makan paskah bersama akan menyerahkan-Nya untuk disalibkan yang tidak lain adalah orang terdekat-Nya sendiri tetapi Ia tetap melaksanakan perjamuan malam bersama mereka.

Rekan-Rekan PPGT, tragedi terbesar dalam sejarah umat manusia terjadi ketika manusia menyalibkan Pencipta mereka. Namun, moment yang suram tersebut juga menghasilkan peringatan dan perayaan. Pada malam sebelum Dia disalibkan, Yesus menggunakan elemen-elemen Paskah orang Israel dan menciptakan perayaan peringatan-Nya sendiri. Gambaran Lukas tentang peristiwa itu: “Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: ‘Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” (ay.19). Demikian juga dengan cawan, Ia berkata: “cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu” (ay. 20).

Sampai hari ini, setiap kali kita mengambil bagian dalam perjamuan kudus, kita menghormati kasih Kristus yang besar dan tak tergoyahkan bagi kita - dengan mengingat mahalnya harga yang dibayar-Nya untuk keselamatan kita dan merayakan anugerah hidup
kekal yang dihasilkan dari pengorbanan-Nya. Melalui moment Kamis Putih, kita diajak untuk merenungkan ketika Yesus mengambil Keputusan terbesar dan tersulit dalam hidup yaitu mengorbankan diri-Nya menjadi tebusan bagi manusia. Sebagai orang yang telah ditebus, kiranya kita selaku kader siap utus selalu mengingat dan merayakan pengorbanan-Nya. Amin

___________________________________________________________________________________________________________________________

Pertanyaan Reflektif :

Bagaimanakah respon rekan PPGT ketika terlibat dalam moment Perjamuan Kudus? Cobalah berbagi kesaksian akan hal yang dirasakan dan komitmen setelah mengambil bagian dalam akta ini.

___________________________________________________________________________________________________________________________

Respon : 

Sebagai kader siap utus mari selalu mengingat dan merayakan pengorbanan Kristus dalam hidup kita. sambil menyanyikan lagu “Karya Terbesar”

Image

Gereja Toraja Jemaat Samarinda
Klasis Kalimantan Timur & Tengah
Wilayah V Kalimantan.

Badan Hukum: Keputusan Menteri Agama R.I. No.26 Tahun 1971, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri R.I. No.: 61/DJA/1973

Alamat :

Jl. DI Panjaitan No.27 Samarinda
Kalimantan Timur, Indonesia0

Kontak Pelayanan :

(+62) 541 734508

Email :

tatausaha@gtjemaatsamarinda.org

Website :

https://gtjemaatsamarinda.org

Pendeta Jemaat :

Pdt.Joice Limbong (082158239828)
Pdt.Alexzander Bilang (081342517205)

Komisi PLM :

Pnt. Hermin Mongan (081347732609)

Staf Administrasi :

Dkn. Zet Borong (081346315152)

Staf Keuangan :

Sdr. Obednego (085250906856)

©Tim Pengelola Website Jemaat Samarinda