BAHAN KHOTBAH PWGT 2025
04 Mei - 10 Mei 2025
HIKMAT DARI ALLAH ADALAH SUMBER PENGETAHUAN
Amsal : 1 - 7
Tujuan : Agar anggota PWGT selalu meminta hikmat dari Allah untuk diteruskan kepada keluarga dan sesama.
Ibu-ibu yang diberkati Tuhan,
Ciri dari orang yang mau berkembang (bukan berkembang ke samping ya) tetapi berkembang talentanya, berkembang pengetahuannya adalah selalu mau belajar. Dimanapun itu selalu dilihat sebagai kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri sehingga dunianya tidak seperti katak dalam tempurung. orang yang tidak mau belajar biasanya masih bertahan dengan pernyataannya: “inang susi mo ya te tempon jo mai” sudah begini dari sejak dulu, sehingga tidak ada perubahan dan perkembangan yang signifikan yang dirasakan baik bagi dirinya secara pribadi maupun dalam keluarga dan persekutuan. Orang yang mau berkembang adalah orang yang selalu menyadari akan begitu pentingnya pengetahuan (pendidikan) bagi keluarganya dalam hal ini bagi anak-anaknya. Pengetahuan/Pendidikan merupakan salah satu dasar dan modal penting bagi keluarga untuk menghadapi perkembangan zaman yang begitu cepat. Lalu pengetahuan yang seperti apa yang harus kita miliki?
Ibu-ibu yang diberkati Tuhan,
Kitab Amsal 1:1-7 mungkin sudah sangat familiar atau sudah sangat lazim kita dengar dan kita baca. Amsal pasal 1 merupakan pengantar dari keseluruhan tujuan amsal-amsal di dalamnya, yaitu untuk mengetahui hikmat dan didikan. Kitab ini menyatakan bahwa diatas semua itu, pengetahuan sejati (hikmat) berawal dari menghormati dan menaati TUHAN sebagai sumber hikmat dan kitab Amsal juga memberikan penggambaran bahwa hikmat merupakan anugerah dari TUHAN dan semua orang percaya diberikan karunia itu. Lalu apa hikmat itu? Hikmat adalah pengetahuan dan pengertian akan apa yang benar, adil, tulus, dan jujur. Dan dengan hikmat inilah maka kita bisa semakin berhati-hati dalam segala hal dengan kata lain orang yang berhikmat adalah orang selalu memakai pengajaran dalam Firman Allah sebagai dasar untuk mempertimbangkan segala sesuatu dalam hidup, karena setiap tindakan yang dilakukan pasti selalu menghasilkan akibat-akibat tertentu. Orang bijak tahu keputusan apa yang harus diambil sebelum melangkah, ia akan memilih jalan yang membawa berkat, jalan yang membawa kebahagiaan.
Segenap PWGT yang diberkati Tuhan,
Ibu dalam peran sebagai orang tua adalah garda terdepan dalam kehidupan keluarga serta dalam pertumbuhan rohani keluarga. Karena itu peran seorang ibu dalam kehidupan keluarga serta masyarakat tidak bisa dianggap remeh. Ditengah tantangan karena perkembangan zaman, Seorang ibu harus mampu menjadi teladan yang benar, harus mampu memutuskan keputusan yang terbaik dalam setiap perkara bahkan harus mampu menyaksikan kebaikan-kebaikan Tuhan kepada keluarganya bahkan dalam gumul kehidupan sekalipun.
Lalu apa yang harus dilakukan?
1. Selalu mendengar dan menambah ilmu sebagai bahan pertimbangan (ay.5). Tahukah kita mengapa Tuhan memberikan kita 2 telinga dan hanya satu mulut? Itu supaya kita bisa lebih banyak mendengar daripada berbicara. Seorang ibu dalam perannya yang penting dalam keluarga diminta untuk lebih banyak untuk mendengar, mendengar keluh kesah suami dan anak-anak, jadilah teman curhat yang baik dalam keluarga, di lingkungan kita tinggal tanpa perlu menghakimi, dan diatas semua itu mari peka mendengar suara Tuhan dan suara Tuhan hanya bisa kita dengarkan ketika kita terus membangun hubungan yang dekat dengan Tuhan. Jadilah ibu atau wanita-wanita yang mau terus belajar sehingga kita menjadi ibu yang cerdas, cerdas dalam mendidik anak-anak, cerdas dalam memutuskan segala perkara. Ibu-ibu yang diberkati Tuhan, arti dari menambah ilmu dalam ayat 5 ini adalah bahwa Allah menghendaki kita untuk terus mengembangkan diri, menambah ilmu, dan pengertian dan ini sangat berguna dalam mempertimbangkan segala sesuatu termasuk dalam mendidik dan mengasuh anak-anak, mendampingi dan menolong suami dalam mengambil keputusan sehingga setiap keputusan yang diambil sungguh berdasar dari hikmat Tuhan.
2. Selalu takut akan Tuhan (ay.7). Takut kepada Tuhan tidak sama dengan takut kepada hantu. Tetapi takut akan Tuhan karena kesucianNya, keMahakuasaanNya. Sehingga dengan kata lain takut akan Tuhan membuat kita menghormati Dia dengan sungguh sungguh. Rasa takut atau rasa hormat dapat membangun seseorang menjadi penyembah Tuhan yang sejati. Ketakutan dan penghormatan kepada Tuhan adalah dasar dari pengetahuan atau kebijaksanaan. Ibu-ibu yang diberkati Tuhan. Ada begitu banyak pengetahuan yang ditawarkan dunia ini yang secara mudah bisa kita dapatkan. Akan tetapi dalam berbagai kemudahan itu juga ada begitu banyak orang termasuk perempuan-perempuan yang dirugikan karena kurang berhikmat untuk memfilter atau menyaring ilmu pengetahuan yang didapatkan. Dan untuk memilih semua itu kita butuh hikmat dari Allah karena hanya hikmat dari Allah satu-satunya dasar dari segala pengetahuan yang kita dengar dan yang kita terima. Sehingga dengan hikmat dari Allah itu akan membuat kita semakin bijaksana dalam
mempergunakan pengetahuan baik dalam keluarga, di lingkungan kita tinggal, di lingkungan kerja dan juga dalam persekutuan dimana kita bertumbuh bersama sebagai keluarga Allah.
Kiranya kepada kita sekalian semakin ditambahkan hikmat dari padaNya sehingga dalam segala hidup dan kehidupan kita boleh terus menjadi berkat bagi keluarga dan sesama. Amin