HIKMAT DARI ALLAH ADALAH SUMBER PENGETAHUAN

BAHAN KHOTBAH PWGT 2025 

04 Mei - 10 Mei 2025  

HIKMAT DARI ALLAH ADALAH SUMBER PENGETAHUAN

Amsal : 1 - 7

 

Tujuan : Agar anggota PWGT selalu meminta hikmat dari Allah untuk diteruskan kepada keluarga dan sesama.

Ibu-ibu yang diberkati Tuhan,   
Ciri dari orang yang mau berkembang (bukan berkembang ke samping ya) tetapi berkembang talentanya, berkembang pengetahuannya adalah selalu mau belajar. Dimanapun itu selalu dilihat sebagai kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri sehingga dunianya tidak seperti katak dalam tempurung. orang yang tidak mau belajar biasanya masih bertahan dengan pernyataannya: “inang susi mo ya te tempon jo mai” sudah begini dari sejak dulu, sehingga tidak ada perubahan dan perkembangan yang signifikan yang dirasakan baik bagi dirinya secara pribadi maupun dalam keluarga dan persekutuan. Orang yang mau berkembang adalah orang yang selalu menyadari akan begitu pentingnya pengetahuan (pendidikan) bagi keluarganya dalam hal ini bagi anak-anaknya. Pengetahuan/Pendidikan merupakan salah satu dasar dan modal penting bagi keluarga untuk menghadapi perkembangan zaman yang begitu cepat. Lalu pengetahuan yang seperti apa yang harus kita miliki? 

Ibu-ibu yang diberkati Tuhan,  
Kitab Amsal 1:1-7 mungkin sudah sangat familiar atau sudah sangat lazim kita dengar dan kita baca. Amsal pasal 1 merupakan pengantar dari keseluruhan tujuan amsal-amsal di dalamnya, yaitu untuk mengetahui hikmat dan didikan. Kitab ini menyatakan bahwa diatas semua itu, pengetahuan sejati (hikmat) berawal dari menghormati dan menaati TUHAN sebagai sumber hikmat dan kitab Amsal juga memberikan penggambaran  bahwa hikmat merupakan anugerah dari TUHAN dan semua orang percaya diberikan karunia itu. Lalu apa hikmat itu? Hikmat adalah pengetahuan dan pengertian akan apa yang benar, adil, tulus, dan jujur.  Dan dengan hikmat inilah maka kita bisa semakin berhati-hati dalam segala hal dengan kata lain orang yang berhikmat adalah orang selalu memakai pengajaran dalam Firman Allah sebagai dasar untuk mempertimbangkan segala sesuatu dalam hidup, karena setiap tindakan yang dilakukan pasti selalu menghasilkan akibat-akibat tertentu. Orang bijak tahu keputusan apa yang harus diambil sebelum melangkah, ia akan memilih jalan yang membawa berkat, jalan yang membawa kebahagiaan.  

Segenap PWGT yang diberkati Tuhan,  
Ibu dalam peran sebagai orang tua adalah garda terdepan dalam kehidupan keluarga serta dalam pertumbuhan rohani keluarga. Karena itu peran seorang ibu dalam kehidupan keluarga serta masyarakat tidak bisa dianggap remeh. Ditengah tantangan karena perkembangan zaman, Seorang ibu harus mampu menjadi teladan yang benar, harus mampu memutuskan keputusan yang terbaik dalam setiap perkara bahkan harus mampu menyaksikan kebaikan-kebaikan Tuhan kepada keluarganya bahkan dalam gumul kehidupan sekalipun. 

Lalu apa yang harus dilakukan? 
1. Selalu mendengar dan menambah ilmu sebagai bahan pertimbangan (ay.5). Tahukah kita mengapa Tuhan memberikan kita 2 telinga dan hanya satu mulut? Itu supaya kita bisa lebih banyak mendengar daripada berbicara. Seorang ibu dalam perannya yang penting dalam keluarga diminta untuk lebih banyak untuk mendengar, mendengar keluh kesah suami dan anak-anak, jadilah teman curhat yang baik dalam keluarga, di lingkungan kita tinggal tanpa perlu menghakimi, dan diatas semua itu mari peka mendengar suara Tuhan dan suara Tuhan hanya bisa kita dengarkan ketika kita terus membangun hubungan yang dekat dengan Tuhan. Jadilah ibu atau wanita-wanita yang mau terus belajar sehingga kita menjadi ibu yang cerdas, cerdas dalam mendidik anak-anak, cerdas dalam memutuskan segala perkara.  Ibu-ibu yang diberkati Tuhan, arti dari menambah ilmu dalam ayat 5 ini adalah bahwa Allah menghendaki kita untuk terus mengembangkan diri, menambah ilmu, dan pengertian dan ini sangat berguna dalam mempertimbangkan segala sesuatu termasuk dalam mendidik dan mengasuh anak-anak, mendampingi dan menolong suami dalam mengambil keputusan sehingga setiap keputusan yang diambil sungguh berdasar dari hikmat Tuhan.  

2. Selalu takut akan Tuhan (ay.7). Takut kepada Tuhan tidak sama dengan takut kepada hantu. Tetapi takut akan Tuhan karena kesucianNya, keMahakuasaanNya. Sehingga dengan kata lain takut akan Tuhan membuat kita menghormati Dia dengan sungguh sungguh. Rasa takut atau rasa hormat dapat membangun seseorang menjadi penyembah Tuhan yang sejati. Ketakutan dan penghormatan kepada Tuhan adalah dasar dari pengetahuan atau kebijaksanaan.  Ibu-ibu yang diberkati Tuhan. Ada begitu banyak pengetahuan yang ditawarkan dunia ini yang secara mudah bisa kita dapatkan. Akan tetapi dalam berbagai kemudahan itu juga ada begitu banyak orang termasuk perempuan-perempuan yang dirugikan karena kurang berhikmat untuk memfilter atau menyaring ilmu pengetahuan yang didapatkan. Dan untuk memilih semua itu kita butuh hikmat dari Allah karena hanya hikmat dari Allah satu-satunya dasar dari segala pengetahuan yang kita dengar dan yang kita terima. Sehingga dengan hikmat dari Allah itu akan membuat kita semakin bijaksana dalam 
mempergunakan pengetahuan baik dalam keluarga, di lingkungan kita tinggal, di lingkungan kerja dan juga dalam persekutuan dimana kita bertumbuh bersama sebagai keluarga Allah. 

Kiranya kepada kita sekalian semakin ditambahkan hikmat dari padaNya sehingga dalam segala hidup dan kehidupan kita boleh terus menjadi berkat bagi keluarga dan sesama. Amin

RUMAHKU RUMAH DOA

BAHAN KHOTBAH PWGT 2025 

27 April - 03 Mei 2025  

RUMAHKU RUMAH DOA

Markus 11 : 15 - 19

 

TujuanAgar anggota PWGT selalu menjadikan rumahnya sebagai rumah doa. 

Mungkin pernah katakan bahwa Doa adalah nafas hidup orang percaya atau pernah dengar dari orang lain berkata kalau tidak berdoa lagi maka sudah mati (Hidup secara jasmani tetapi rohani mati). Ternyata yang mengatakan kalimat itu di awal Luther,  bahkan memandang doa sebagai nafas kehidupan orang percaya. Ia mengatakan, “To be a Christian without prayer is no more possible than to be alive without breathing.” Luther melihat dengan jelas bahwa doa adalah kebutuhan orang-orang percaya. Lalu sejauh manakah doa menjadi penting dalam rumah kita atau kehidupan kita. 

Tuhan Yesus menegur sampai mengusir orang yang berjual beli di halaman bait Allah . Karena melihat bahwa rumahNya adalah rumah doa bagi segala bangsa. Rumah dimana orang akan berdoa dan memuji Allah dan berjumpa dengan Dia . Tetapi faktanya orang tidak melihat rumahNya sebagai rumah doa tetapi tempat berjual beli sehingga membuat Tuhan menegur mereka dan memberi ingatan bahwa bait Allah harus dikuduskan. Iman-iman kepala dan ahli-ahli taurat tidak menerima teguran Tuhan Yesus akan penyucian bait Allah sehingga berpikir untuk membinasakan Yesus (Ay.18), Tetapi Tuhan Yesus tetap konsisten dengan keberanian karena Tuhan melihat bahwa baitNya adalah rumah doa yang membawa orang percaya bersekutu sebagai relasi yang akrab dengan Tuhan (PGT V:4). Kalau Tuhan begitu berjuang mempertahankan rumahnya sebagai rumah doa itu artinya doa sangat penting dalam kehidupan ini sebagai relasi denganNya.  

Lalu PWGT Sejauh mana kita melihat bahwa rumah kita seharusnya menjadi rumah yang mencintai dan merindukan berdoa dan melihat bahwa doa sangat penting dalam rumah kita bersama keluarga kita atau dimanapun. Namun seringkali kita mengabaikan doa dan melihatnya sebagai hal yang tak penting atau hanya formalitas sehingga kita tidak menikmati berkomunikasi dengan Tuhan dalam doa kita.

Doa penting dipersiapkan, sering kali kita asal berdoa di komunitas kita bahkan tunjuk orang sembarangan. Misalnya kita sedang kumpulan dan ada yang terlambat kita suruh berdoa sebagai hukuman terlambat sehingga kadang dia berdoa tak karuan bahkan tidak nyambung. Maka doa perlu dipersiapkan dengan baik tidak asal berdoa dan berkata Tuhan maha mengetahui semuanya sehingga mau dipersiapkan atau tidak yang penting berdoa. Cobalah memberi yang terbaik bagi Tuhan dalam berkomunikasi.

Latih keluarga untuk terus mencintai dan merindukan berdoa sehingga rumah kita menjadi rumah yang selalu merindukan berkomunikasi intim dengan Tuhan dan kalau tidak berdoa kita merasakan ada yang kurang karena doa telah menjadi prioritas dalam keluarga.  

Ketika Fanny Crosby dalam perjalanan hidupnya banyak mengalami tantangan dan jalannya tak mudah dia melihat kekuatan dalam doa bahkan terinspirasi dari kisah Yesus menyembuhkan orang lain, maka untuk itu dia menulis lagu mampirlah dengar doaku “Pass Me Not, O Gentle Saviour” sebagai kerinduannya kepada Sang Penciptanya dan dalam ada kekuatan. PWGT Dalam doa kita banyak menemukan kekuatan menjalani kehidupan ini amin……

HABIS GELAP TERBITLAH TERANG

BAHAN KHOTBAH PWGT 2025 

20 April - 26 April 2025  

HABIS GELAP TERBITLAH TERANG

Yesaya 58 : 6 - 12

 

TujuanAgar anggota PWGT tetap berpengharapan dalam menghadapi berbagai pergumulan hidup. 

Ibu-ibu yang sama dikasihi Tuhan! Hidup adalah sebuah perjuangan. Suatu ungkapan yang mau menyatakan makna dibalik proses perjalanan kehidupan kita yang diwarnai suka dan duka.  Semua itu tidak ada yang terjadi secara kebetulan, tetapi wujud dari sebuah rancangan dan rencana Tuhan sendiri, yang telah dipersiapkan dari semula bagi setiap anak-anak-Nya (band. Roma 8 : 28).

Belajar dari kehidupan bangsa Israel sebagaimana yang disaksikan Nabi Yesaya dalam bacaan kita saat ini: Pembuangan bangsa Israel ke Babel memang adalah sebuah hukuman atas ketidaksetiaan mereka kepada Tuhan. Situasi yang sudah pasti tidak nyaman,  mendatangkan penderitaan. Jika kita di posisi  bangsa Israel, sebagai umat yang dipanggil dan dipilih Allah sendiri menjadi umat kepunyaan-Nya, mungkinkah akan diperhadapkan pada  kondisi  yang secara pikiran sudah pasti sulit untuk dipahami, apalagi menerimanya sebagai sebuah konsekwensi iman menjadi umat Allah.. Dibuang.. jauh dari tanah kelahiran.. jauh dari Bait Allah..  dipahami sama saja dengan menjauhkan mereka dari Allah. Allah tidak ada di tengah-tengah umat  saat itu. Karena Bait Allah..  dilihat sebagai wujud nyata kehadiran Allah di tengah umat-Nya.

Apa yang dialami umat Israel bilamana dilihat dari sudut pandang secara manusiawi saja… sudah barang tentu akan memunculkan sebuah pertanyaan : apakah ini balasan atau dapat dibahasakan “upah“ dari menjadi umat pilihan Allah ?  “Susiraka pale’ to tu disanga mendadi taun-Na Puang Matua?"

Pemahaman yang dangkal akan memunculkan pemikiran yang mengartikan  jalan  hidup yang  tidak jauh beda dengan orang yang tidak mengenal Allah..nyatanya dalam kehidupan sebagai anak-anakNya, kita masih diperhadapkan pada masalah: sakit penyakit, penderitaan dan berbagai pergumulan hidup lainnya, membuat seringkali kita mulai membanding-bandingkan cara hidup mereka yang kelihatannya jauh lebih menjanjikan daripada kehidupan yang kita jalani "maluna-luna ia kaletteran utanna“

Karena itu sangat penting mengedepankan cara pandang..iman.. dalam memaknai dan mengartikan rancangan Kasih yang Tuhan karyakan  … Tuhan tidak menjanjikan jalan hidup bagi anak anak-Nya ..lurus-lurus saja, aman-aman saja. Sebaliknya  dibalik suka atau duka yang diperkenankan menjadi tanda kehadiran Tuhan memelihara kehidupan setiap orang.   

Sebagai contoh: pembuangan bangsa Israel ke Babel .. jalan dan cara ini dipilih Tuhan untuk menyatakan kasih-Nya sebagaimana layaknya seorang Bapa yang sungguh-sungguh mengasihi anak-anakNya. Ketika anak-anak mulai menolak didikan orangtuanya, bahkan tidak lagi dengar-dengaran akan nasihat orangtua, maka sebagai orangtua (Bapa) yang baik, akan berjuang dengan harapan agar setiap anak-anak-Nya kembali ke jalan yang benar.  

Tujuan penghukuman ini bukan untuk membinasakan umat Israel, sebaliknya untuk mengubah cara pandang umat Israel dalam mengartikan kasih dan kehadiran Allah ditengah kehidupan mereka. Pembuangan ke Babel diperkenankan Allah untuk mendidik umat-Nya menyadari pemberotakan mereka kepada Tuhan sama saja menjauhkan mereka dari berkat-berkat-Nya termasuk kehadiran Tuhan ditengah umat-Nya. Tuhan membentuk umat-Nya untuk berbalik kepada hidup yang hanya menyembah dan mengandalkan pertolongan dari Tuhan saja.  Kembali menjadi umat yang setia dan taat pada perintah Tuhan.

Tuhan juga mengajar umat Israel .. bahwa kasih  Tuhan tidak dibatasi oleh dinding tembok Bait Allah saja tetapi mampu menjangkau umat yang ada di pembuangan. Kasih yang sama yang memampukan bangsa ini melewati masa-masa sulit dan pada akhirnya menuntun bangsa Israel kembali ke Yerusalem. 

Ibu ibu yang sama berpengharapan dalam Kristus! Bagaimana kita menyikapi ketika kita juga diperhadapkan pada berbagai masalah hidup : sakit penyakit, persoalan Rumah Tangga, komunikasi orangtua-anak yang tidak harmonis lagi, masalah ekonomi dan lain sebagainya.. Pengalaman hidup yang sekaligus menjadi pengalaman iman dari bangsa Israel…mengajarkan kepada kita untuk tidak mengartikan Kasih Allah itu secara dangkal. Seolah-olah hanya ketika kita berada dalam kesenangan, sukacita, kesuksesan, dan keberhasilan-keberhasilan lainnya… maka itulah yang kita artikan hidup yang diberkati Tuhan. Berkat Kasih Tuhan.. juga dinyatakan dalam berbagai persoalan hidup yang diperkenankan Tuhan kita alami.

Untuk itu Ibu-ibu yang sama dikasihi Tuhan…saat diperhadapkan dengan situasi yang sepertinya tidak ada lagi jalan keluar/solusi… yang dapat kita lakukan: 

  • Belajar mendekatkan diri kepada Tuhan ( doa, permohonan, ibadah, dan membaca Firman-Nya)
  • Melatih diri untuk melibatkan Tuhan berperkara dalam kehidupan kita, belajar tidak mengedepankan ego, mengandalkan kekuatan dan kemampuan diri sendiri , membuka kehidupan kita di hadapan Tuhan, mengakui kelemahan dan berserah diri sepenuhnya dituntun dan diarahkan tangan kasih-Nya.  
  • Latih diri dan belajar membangun relasi dengan sesama, melalui komunikasi yang terbangun ada beban, ada kasih yang terbagi. Karena bisa saja jalan  yang Tuhan kenan menyatakan  pertolongan bagi kita, dengan  menggerakkan hati dan belas kasih dari sesama yang ada di dalam lingkungan kita. 

Ingatlah kasih Allah tidak pernah berubah. Allah tidak pernah merancangkan hidup anak-anak-Nya untuk binasa, sebaliknya Allah menghendaki setiap anak-anak-Nya menikmati hidup yang kekal. Walaupun terkadang dalam menyatakan kasih-Nya, Allah memakai  jalan dan cara yang sulit kita tidak pahami bahkan tidak siap menerimanya. Namun sesungguhnya dibalik kesemuanya itu Allah membentuk setiap anak-Nya menjadi pribadi  yang terus berpengharapan dalam situasi hidup apapun percaya Allah hadir dan berperkara dalam setiap persoalan hidup yang kita alami juga terus belajar mengandalkan hanya pertolongan daripada  Allah saja karena “Habis Gelap Terbitlah Terang“ didalam Kasih Allah. 
Tuhan Yesus Memberkati. Amin…..

TANDA KEMENGANAN

BAHAN KHOTBAH PWGT 2025 

13 April - 19 April 2025  

TANDA KEMENANGAN

Hakim-Hakim 6 : 33 - 40

 

TujuanAgar anggota PWGT menjalani kehidupan sehari-hari selalu meminta petunjuk Tuhan 

“Malu bertanya sesat dijalan” adalah salah satu pepatah yang sangat terkenal dan mudah untuk diingat. Pepatah ini mau menekankan betapa pentingnya sebuah kerendahan hati dimiliki oleh seseorang untuk segera bertanya jika memang masih ragu apalagi jika memang sama sekali belum tahu agar tidak menjadi salah langkah dalam mengambil keputusan.  

Gedeon, seorang yang merasa masih sangat muda dan belum berpengalaman (ay. 15) dalam pembacaan kita tadi merasakan hal tersebut. Ia menyadari bahwa saat Tuhan memerintahkannya untuk memimpin bangsa Israel untuk melawan bangsa Midian, ia masihlah sangat muda, berasal dari kaum yang paling kecil bahkan tidak punya pengalaman sama sekali dalam berperang dan memimpin suatu bangsa. Mana mungkin, ia yang dipilih oleh Tuhan?

Dalam keraguan dan perasaan tidak layaknya ini, ia memilih untuk bertanya dengan rendah hati kepada Tuhan dan meminta petunjukNya. Kalau kita baca ayat-ayat sebelum bacaan kita tadi, saat pertama kali perintah itu datang kepada Gideon, Gideon langsung bertanya dan meminta tanda kepada Tuhan ,dengan meminta agar malaikat Tuhan mau menunggunya sampai ia selesai mengolah seekor kambing domba dan roti yang tidak beragi lalu membawanya kehadapannya. Hal itu disetujui oleh Tuhan,dan malaikat menunggunya. Tidak hanya sampai disitu, ayat-ayat selanjutnya masih menceritakan kepada kita bagaimana Gideon masih dua kali meminta tanda.  Tanda pertama : meminta supaya ketika Gideon membentangkan guntingan bulu domba ditempat pengirikan, ia meminta supaya Tuhan menurunkan embun hanya diatas guntingan bulu domba tersebut lalu sekelilingnya kering. Tanda kedua , sebaliknya Gideon meminta Tuhan agar menurunkan embun hanya pada sekeliling guntingan bulu lalu bulu dombanya tetap kering. Semua permintaan Gideon dikabulkan oleh Tuhan, agar Gideon yakin bahwa Tuhanlah yang mengutusnya.  


Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini?

  1. Ibu-ibu yang dikasihi Tuhan, kerendahan hati untuk bertanya kepada Tuhan untuk mencari tahu kehendakNya itu sangat penting kita miliki supaya kita tidak salah langkah dalam menjalani kehidupan ini. Bagaimana bertanya dan mencari kehendak Tuhan? Ya dengan berdoa dan membaca Firman Tuhan. Doa dan Firman Tuhanlah yang akan menuntun kita.  Sayangnya, sebagai ibu-ibu, hal ini sering diabaikan. Ada yang  merasa tidak mampu, tapi sama sekali tidak menunjukan kerendahan hati untuk bertanya kepada Tuhan. Yang ada hanya memelihara sikap pesimis dan tak berbuat apa-apa. Namun ada pula, yang justru sebaliknya.terlalu over percaya diri karena merasa pintar, punya banyak pengalaman, sehingga tidak bertanya. Akibatnya, karena rasa sombong dan seakan tak butuh Tuhan, menjatuhkannya.  Belajar dari kisah Gideon ini, kita sebagai ibu-ibu diajak untuk memupuk rasa rendah hati untuk selalu bertanya dan dituntun oleh Tuhan. Mau bertanya itu “salah satu tanda kerendahan hati seseorang”. 
  2. Jangan biarkan rasa takut, rasa tidak punya pengalaman membuat kita minder. Perasaan seperti itu, kita jadikan motivasi untuk mendorong diri kita mau berkembang.  Menjadi pengurus PWGT misalnya. Banyak ibu-ibu yang sebenarnya terpanggil tapi sayangnya tidak mau memberi diri. Ketika ditanya kenapa? Jawabannya : saya belum bisa, saya masih muda, saya tidak tahu apa-apa, saya tidak punya pengalaman.  Kisah Gideon tadi, sesungguhnya mewakili kita. Perasaan seperti itu sesungguhnya sangat  wajar dan masih tergolong normal saat muncul dalam benak kita. Namun, jangan biarkan rasa itu membuat kita rendah diri dan menghalangi kita untuk bergerak. Jika Tuhan memilih kita . maka percayalah Ia sendiri yang akan memberikan kuasa/ power kepada kita untuk melakukan tugas pelayanan ini. Coba kita baca sekali lagi ayat 34 disitu dikatakan “ Pada waktu itu,Roh Tuhan,menguasai Gideon”. Dan kita lihat, orang-orang Abiezer, suku Manasye, suku Asyer, suku Zebulon dan Naftali maju menggabungkan diri dengan Gideon. Sungguh Power yang luar biasa muncul dari dalam diri Gideon karena Roh yang menguasainya. Kuncinya adalah ROH TUHAN,kalau Roh Tuhan menguasai kita maka tidak ada yang mustahil termasuk dalam pelayanan yang sedang kita kerjakan baik di gereja, dirumah maupun dalam masyarakat.
  3. Jangan ragu bertanya kepada Tuhan melalui doa. Ia pasti akan menunjukan jalan kepada kita dengan caranya. Ia mengerti saat kita kebingungan, ia sangat mengerti segala keterbatasan kita. Ia akan menyatakan tanda kemenangan  untuk kita yang dipilihnya.  Tuhan memberkati kita. Amin...

KEMENANGAN DIBALIK DUKACITA

BAHAN KHOTBAH PWGT 2025 

06 April - 12 April 2025  

KEMENANGAN DIBALIK DUKACITA

Yohanes 16 : 16 - 24

 

TujuanAgar anggota PWGT meyakini bahwa dibalik persoalan hidup ada rencanaNya yang indah. 

Ayat 20 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita tetapi dukacitamu akan menjadi sukacita”. 

Jemaat Tuhan, ayat ini akan menjadi perenungan kita yang diberi tema “Kemenangan di balik Duka cita” 

Sebagian besar dari kita ibu ibu pernah mengalami yang namanya sakit karena bersalin, karena perjuangan yang dilakukan untuk melahirkan adalah antara hidup dan mati. Tapi anehnya ketika rasa sakit yang amat dirasakan akan seketika menjadi lenyap seiring mendengar tangisan bayi yang kita lahirkan dan menjadi sukacita serta kegembiraan yang tak terkatakan. 

Hal inilah yang nantinya akan dirasakan oleh murid Yesus. Yesus tahu akan berpisah dengan muridNya dan Yesus tahu bahwa mereka nantinya akan mengalami dukacita dan kesedihan yang mendalam oleh karena kepergianNya. Karena itu Yesus mengingatkan supaya apabila datang saatnya mereka mengingat apa yang telah dikatakanNya. Yesus berkata bahwa duka cita atau kesedihan yang mereka alami hanyalah sementara karena pada saatnya mereka akan kembali bergembira.

Jemaat Tuhan,  seorang pujangga  berkata bukan perpisahan yang kutangisi tetapi perjumpaan yang kusesali.  Ini adalah ungkapan penyesalan yang paling mendalam  akibat dari perjumpaan yang terjadi dan kemustahilan untuk dapat berjumpa kembali.  Dalam pembacaan kita Yesus harus berpisah dengan muridNya karena: pertama hendak pergi kepada Bapa di sorga untuk menyediakan tempat bagi umatNya (Yoh 14:13).  Kedua: Yesus harus pergi agar umat Tuhan mengalami perjumpaan dengan Roh Kudus (Yoh 14:16-20). Jadi dalam Kristus perpisahan hanya sementara , bukan perkara akhir dari segalanya. Tinggal sesaat saja maka perpisahan yang menyebabkan kesedihan hati akan menjadi suatu perjumpaan yang penuh kebahagiaan dan keabadian. 

Yesus tetap bersyafaat untuk muridNya dan dunia ini agar menjadi satu (Yoh 17), meski iblis selalu berusaha memisahkan Allah dengan manusia . Memang Yesus mengingatkan bahwa muridNya dan semua pengikutNya akan mengalami banyak pencobaan dan penderitaan yang berbeda-beda tetapi hakikat penderitaan adalah sama sebagai kesedihan atau dukacita. Dalam Kristus duka cita atau penderitaan adalah bagian dari beriman kepadaNya (Yoh 16:1-4). Penderitaan bukanlah sarana penyucian dari dosa, tetapi dampak beriman kepada Yesus yang menyebabkan kian disempurnakan. 

Penderitaan adalah konsekuensi iman yang harus diterima dengan sukacita dan rasa syukur. Yesus berkata “dukacitamu akan berubah menjadi sukacita” digambarkan oleh Yesus kepada muridNya seperti seorang wanita bersalin yang melahirkan anak . Karena pada akhirnya adalah kebahagiaan maka tidak ada alasan untuk larut dalam dukacita. Memang lumrah dan manusiawi bila kita berdukacita saat kehilangan harta terlebih kehilangan seseorang yang kita cintai, yang membuat kita menangis dan sedih. Akan tetapi ingatlah perkataan Yesus! Kesedihan atau dukacita yang kamu alami hanyalah sementara. Tuhan tidak mau umatNya larut dalam kesedihan. Oleh karena itu tetaplah memandang jauh ke depan, percaya dengan iman bahwa Tuhan akan mengubah dukacita menjadi sukacita, yang tidak terkatakan. Kuasa Roh Kudus akan mengubah dukacita menjadi sebuah kemenangan yang mengalahkan kuasa di dunia ini.  

PKJ 202 “Yesusku Juruslamatku” mengaminkan firman Tuhan bahwa Yesusku, Juruslamatku, Tuhanku Mukhalisku, Tumpuan pengharapan dan perisai perlindunganku, Tatkala hatiku sendu dan hati gundah pilu, Tuhanku Yesus kuseru dan jiwaku tenang dan teduh, Setiap langkah kutempuh kutoleh Tuhanku, Setiap hasrat ku gelut kutanya Tuhanku Ke dalam kasih Penebus kuberserah selalu, Tiada lagi takutku walau hidup penuh seteru, Tuhan menyiapkan tempat bagi kita , tetaplah menoleh bertanya dan, berserah kepadaNya, kita akan dimenangkan dari dukacita. Amin…….

Image

Gereja Toraja Jemaat Samarinda
Klasis Kalimantan Timur & Tengah
Wilayah V Kalimantan.

Badan Hukum: Keputusan Menteri Agama R.I. No.26 Tahun 1971, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri R.I. No.: 61/DJA/1973

Alamat :

Jl. DI Panjaitan No.27 Samarinda
Kalimantan Timur, Indonesia0

Kontak Pelayanan :

(+62) 541 734508

Email :

tatausaha@gtjemaatsamarinda.org

Website :

https://gtjemaatsamarinda.org

Pendeta Jemaat :

Pdt.Joice Limbong (082158239828)
Pdt.Alexzander Bilang (081342517205)

Komisi PLM :

Pnt. Hermin Mongan (081347732609)

Staf Administrasi :

Dkn. Zet Borong (081346315152)

Staf Keuangan :

Sdr. Obednego (085250906856)

©Tim Pengelola Website Jemaat Samarinda