RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)
Jumat, 21 Maret 2025 (Pekan PI)
TURUTILAH ITU DAN BERTOBATLAH
(Karitutui tuiannato sia Mengkatoba’ko)
Wahyu 3 : 1-6
Bagaimana seseorang hidup dan bagaimana ia memaknai hidup adalah cerminan dari nilai apa yang dianutnya. Atau bagaimana sikap dan perilaku seseorang dapat menjadi gambaran dari sesuatu yang diyakininya. Dengan kata lain, apapun perilaku hidup seseorang dapat menjadi sebuah kesaksian tentang apa yang diyakini atau juga tentang apa yang dipercayainya sebagai sebuah kebenaran. Demikianlah halnya dengan sikap yang ditunjukkan oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Ketidaksediaan mereka tunduk kepada perintah raja Nebukadnesar untuk menyembah patung emas buatannya serta menyembah ilah Babel menunjukkan sebuah kesaksian tentang nilai kebenaran yang mereka anut yaitu bahwa hanya Allah saja satu-satunya yang patut disembah. Kegigihan iman Sadrakh, Mesakh dan Abednego memang mendatangkan resiko yaitu kematian, namun mereka percaya kesetiaan kepada Allah adalah jalan yang benar dan tidak dapat ditawar-tawar. Dan iman yang teguh dari ketiganya telah membawa keselamatan bagi mereka dari perapian dan telah menjadi kesaksian kepada Nebukadnesar bahwa Allah sembahan ketiganya adalah yang hidup, Allah yang kekal, Allah yang beserta hamba-hambaNya dalam kesukaran. Kesaksian yang membuka hati Nebukadnesar untuk dapat berkata : ” Terpujilah Allah Sadrakh, Mesakh dan Abedenego ”. Demikian pulalah panggilan hidup setiap orang percaya kepada Kristus, bahwa hidupnya dan keteguhan imannya mesti membawa orang lain untuk percaya atau mengakui Allah dalam Yesus Kristus. Amin
Pertanyaan: Apakah cara hidup orang Kristen telah menjadi kesaksian tentang Kristus(bd 2 Kor 2:3)? Mengapa