RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)
Jumat, 9 Agustus 2024
TUHAN, DENGARKANLAH SUARAKU!
(Puang, Tanding Talingai Gamarangku)
Mazmur 130:1-8
Ada luapan perasaan yang begitu sungguh dalam Mazmur 130. Pemazmur meratap dan berdoa. Dalam suasananya yang begitu mengenaskan, ia berseru & merendahkan hati di hadapan Allah. Ia mengakui bahwa Allah begitu mengasihinya dengan tidak mengingat kesalahan & dosanya. Pemazmur juga mengakui kuasa dan keadilan Allah sekaligus mengagungkan kesabaran dan kebesaran Allah menahan diri untuk tidak bersegera menyatakan penghukuman-Nya. Ia melihat kebaikan Allah melalui pengampunan. Pengakuan ini sekaligus mengajak semua orang untuk semakin menaruh harap hanya kepada Allah.
Sikap bergantung sepenuhnya kepada Allah diperlihatkan pemazmur yang digambarkan melampaui pengawal mengharap pagi. Gambaran ini sekaligus menegaskan pengharapan bahwa pagi yang akan tiba adalah gambaran suasana baru ketika Allah mengampuni, membebaskan, dan memberi semangat baru baginya sebagai orang tertebus. Kedahsyatan pengampunan Allah bagi pemazmur sungguh mengalahkan akibat dosa.
Pemazmur mengajarkan untuk berserah kepada kasih Allah. Penyerahan diri disertai keberanian memperdengarkan suara kepada Tuhan. Pertanyaannya: siapakah kita hingga kita berani memperdengarkan suara kita? Apa yang melayakkan kita? Jawabannya adalah karena Allah setia dan adil. Ia tidak mengingat kesalahan kita, mengasihi, dan dalam Kristus Yesus, Ia mengadakan pembebasan. Pembebasan yang memulihkan. Karena Kristus melayakkan, kita yang berdosa layak datang memperdengarkan suara. Sesungguhnya semua orang mendengarkan suara Roh Kudus yang menginsafkan, tetapi tidak semua orang meresponsnya dengan keberanian menyampaikan permohonannya. Karena itu, setiap kali kita diinsafkan, mari datang di hadapan Tuhan memohon pengampunannya dan kita dikuatkan hidup dalam pertobatan. Amin.