RENUNGAN BINA MUDA
16 Maret - 22 Maret 2025
NAMUN TUHAN MEMUNGUT AKU
(Belanna nasarandena' Puang)
'But, God picked me up'
Mazmur 27 : 7 - 14
Tujuan :
1. Agar PPGT memahami makna pengharapan yang mereka telah terima dalam Yesus Kristus
2. Agar PPGT menjadikan pengharapan dalam Yesus Kristus sebagai pegangan utama dalam menghadapi pergumulan hidupnya.
___________________________________________________________________________________________________________________________
Sewaktu menulis bagian ini saya membayangkan seorang pemungut sampah yang sedang mencari barang-barang bekas yang dapat dimanfaatkan. Dapat dimanfaatkan dapat berarti dapat dijual kembali tanpa diolah atau diolah lagi menjadi satu barang yang baru (recycle),
Mazmur berbicara tentang keyakinan Daud kepada Tuhan ditengah kesulitan. Di tengah kesulitannya ia berseru memohon pertolongan dan perlindungan, sambil meneguhkan hatinya bahwa Tuhan akan menyelamatkan dan menunjukkan kebaikan-Nya dalam hidup. Kepercayaan, pencarian akan Tuhan, dan ketekunannya dalam menunggu pertolongan menjadi tema yang dominan dalam teks ini. Salah satu hal yang menarik dalam teks ini adalah tindakan Allah untuk “memungut” Daud yang telah dibuang atau ditinggalkan oleh orang tuanya. Dalam ayat 10, di sini ada permainan kata yang memiliki kemiripan, yakni azav (בַזָע (yang berarti “meninggalkan”, “mengabaikan” atau “meninggalkan tanpa peduli”, dan kata asaf ( ף ַס ָא (yang berarti “mengumpulkan”, “mengambil”, “memungut”, atau “menerima”. Penekanan yang penting dari kata ini bahwa Tuhan bertindak untuk “memungut” ataupun “menyambut” dengan kasih sayang dan perhatian mereka yang terbuang atau dibuang. Sambutan Tuhan ini menjadi kekuatan pengharapan bagi mereka yang diabaikan.
Bila melihat kehidupan pemuda hari ini banyak yang terjebak dalam kepahitan hidup karena patah hati. Patah hati karena putus cinta (dikecewakan pacar), ditinggalkan oleh orangtua atau bahkan tidak mengenal orangtua kandung, hidup dalam pencarian kasih sayang orangtua/tidak mengenal kasih sayang bapak/ibu karena selama ini diasuh oleh kakek/nenek mereka, atau merasa diabaikan/ditinggalkan karena dianggap tidak berarti tidak memiliki peran penting dalam komunitas. Bahkan secara spiritual kita adalah orang yang terbuang dari hadapan Allah karena dosa.
Perikop ini menyatakan kepada kita bahwa tidak ada di antara kita yang kehilangan pengharapan masa depan. Oleh karena Tuhan sendiri telah menerima (memungut). Apa pun kata dunia atau tindakan mereka mengabaikan, atau bahkan telah membuang dan melupakan kita, Tuhan malah menyambut kita. Tuhan tidak melupakan kita dan dengan pengharapan ini kita maka tidak ada di antara kita sekarang yang merasa diri tidak berharga, sebab kita pada kita sekarang ada kedudukan sebagai pewaris Kerajaan Allah. Tuhan senantiasa memberikan perhatian dengan kasih, merawat kita yang patah hati.
___________________________________________________________________________________________________________________________
Pertanyaan Reflektif :
1. Hal-hal apakah yang dapat menyebabkan seorang pemuda kehilangan pengharapan dan patah hati
2. Apa yang harus kita lakukan untuk mengobati atau menghapuskan rasa patah hati agar kita berpegang teguh pada pengharapan
___________________________________________________________________________________________________________________________
Respon : Doa
Bapa... aku tahu bahwa perjalanan dalam dunia ini dapat membuat aku patah hati, kecewa, tidak merasakan kasih sayang namun kiranya kasih setia-Mu tidak meninggalkan aku. Aku percaya Tuhan akan menyambut dan merawat aku dengan kasih setia yang kekal.