RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)
Sabtu, 16 Agustus 2025
TETAP MENOLAK
(Tontong Mengkailing)
------- 1 Samuel 5:1-12 -------
Kisah dramatis tentang tabut Allah dan Dagon dalam perikop ini mengungkapakan keunggulan dan kekuasaan Allah atas semua sembahan manusia, yang dalam kisah ini diwakili oleh Dagon. Dalam agama orang Kanaan, Dagon adalah ayah dari dewa Baal. Orang Filistin berpikir (percaya) bahwa kemenangan mereka atas Israel adalah kemenangan Dagon atas Allah orang Israel yang ditandai juga dengan direbutnya tabut Allah.
Cukup mengherankan bahwa meskipun kejadian yang menimpa Dagon dan bencana (tulah) dalam bentuk penyakit tumor (borok-borok) melanda mereka di Asdod, Gat dan Ekron, mereka tetap tidak berubah pikiran/sikap. Mereka hanya melahirkan tradisi bagama baru yakni tidak menginjak ambang pintu Dagon (ay. 5) untuk mengingat peristiwa tumbangnya Dagon. Mereka tetap mengandalkan Dagon, meski kematian dan borok-borok menimpa mereka sebagai pertanda kekuatan kuasa Allah sungguh tak tertahankan. Mereka hanya melihat keunggulan Allah sebagai yang memberi tekanan, dan kuasa-Nya tak akan berpengaruh lagi, jika tabut Allah dikembalikan ke tempatnya.
Allah sebenarnya hendak menyatakan diri-Nya sebagai yang mengatasi semua dan tak tertandingi supaya orang Filistin bertobat, menerima-Nya dan memperoleh hidup. Penolakan terhadap-Nya hanya akan mendatangkan malapetaka, bahkan kematian. Sebaliknya, menyambut Dia akan membawa kebaikan dan kehidupan.
Allah menyatakan diri dan kehadiran-Nya melalui berbagai cara dan penyataan yang penuh dan sempurna adalah di dalam dan melalui Kristus, anak Tunggal-Nya. Berhadapan dengan Dia, yang selalu menawarkan kehidupan, setiap orang harus memilih, menolak atau menerima. Menerima berarti hidup dan menolak berarti binasa (bndk.Yoh. 3:16, 2 Kor. 2:15-16). Penerimaan itu menyangkut perubahan yang radikal dan menyeluruh; perubahan yang berpangkal pada pikiran (pertobatan). Waspadalah, jangan sampai perubahan hanya terjadi pada aspek tradisi atau ritual peribadahan, perubahan perilaku pun perbuatan-perbuatan. Allah menghendaki supaya kita sungguh berpaling kepada-Nya dengan segenap hati dan pikiran, Amin.
Sumber : Buku Renungan Harian Toraya (REHAT)
Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.