TANDA KEMENGANAN

TANDA KEMENGANAN

BAHAN KHOTBAH PWGT 2025 

13 April - 19 April 2025  

TANDA KEMENANGAN

Hakim-Hakim 6 : 33 - 40

 

TujuanAgar anggota PWGT menjalani kehidupan sehari-hari selalu meminta petunjuk Tuhan 

“Malu bertanya sesat dijalan” adalah salah satu pepatah yang sangat terkenal dan mudah untuk diingat. Pepatah ini mau menekankan betapa pentingnya sebuah kerendahan hati dimiliki oleh seseorang untuk segera bertanya jika memang masih ragu apalagi jika memang sama sekali belum tahu agar tidak menjadi salah langkah dalam mengambil keputusan.  

Gedeon, seorang yang merasa masih sangat muda dan belum berpengalaman (ay. 15) dalam pembacaan kita tadi merasakan hal tersebut. Ia menyadari bahwa saat Tuhan memerintahkannya untuk memimpin bangsa Israel untuk melawan bangsa Midian, ia masihlah sangat muda, berasal dari kaum yang paling kecil bahkan tidak punya pengalaman sama sekali dalam berperang dan memimpin suatu bangsa. Mana mungkin, ia yang dipilih oleh Tuhan?

Dalam keraguan dan perasaan tidak layaknya ini, ia memilih untuk bertanya dengan rendah hati kepada Tuhan dan meminta petunjukNya. Kalau kita baca ayat-ayat sebelum bacaan kita tadi, saat pertama kali perintah itu datang kepada Gideon, Gideon langsung bertanya dan meminta tanda kepada Tuhan ,dengan meminta agar malaikat Tuhan mau menunggunya sampai ia selesai mengolah seekor kambing domba dan roti yang tidak beragi lalu membawanya kehadapannya. Hal itu disetujui oleh Tuhan,dan malaikat menunggunya. Tidak hanya sampai disitu, ayat-ayat selanjutnya masih menceritakan kepada kita bagaimana Gideon masih dua kali meminta tanda.  Tanda pertama : meminta supaya ketika Gideon membentangkan guntingan bulu domba ditempat pengirikan, ia meminta supaya Tuhan menurunkan embun hanya diatas guntingan bulu domba tersebut lalu sekelilingnya kering. Tanda kedua , sebaliknya Gideon meminta Tuhan agar menurunkan embun hanya pada sekeliling guntingan bulu lalu bulu dombanya tetap kering. Semua permintaan Gideon dikabulkan oleh Tuhan, agar Gideon yakin bahwa Tuhanlah yang mengutusnya.  


Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini?

  1. Ibu-ibu yang dikasihi Tuhan, kerendahan hati untuk bertanya kepada Tuhan untuk mencari tahu kehendakNya itu sangat penting kita miliki supaya kita tidak salah langkah dalam menjalani kehidupan ini. Bagaimana bertanya dan mencari kehendak Tuhan? Ya dengan berdoa dan membaca Firman Tuhan. Doa dan Firman Tuhanlah yang akan menuntun kita.  Sayangnya, sebagai ibu-ibu, hal ini sering diabaikan. Ada yang  merasa tidak mampu, tapi sama sekali tidak menunjukan kerendahan hati untuk bertanya kepada Tuhan. Yang ada hanya memelihara sikap pesimis dan tak berbuat apa-apa. Namun ada pula, yang justru sebaliknya.terlalu over percaya diri karena merasa pintar, punya banyak pengalaman, sehingga tidak bertanya. Akibatnya, karena rasa sombong dan seakan tak butuh Tuhan, menjatuhkannya.  Belajar dari kisah Gideon ini, kita sebagai ibu-ibu diajak untuk memupuk rasa rendah hati untuk selalu bertanya dan dituntun oleh Tuhan. Mau bertanya itu “salah satu tanda kerendahan hati seseorang”. 
  2. Jangan biarkan rasa takut, rasa tidak punya pengalaman membuat kita minder. Perasaan seperti itu, kita jadikan motivasi untuk mendorong diri kita mau berkembang.  Menjadi pengurus PWGT misalnya. Banyak ibu-ibu yang sebenarnya terpanggil tapi sayangnya tidak mau memberi diri. Ketika ditanya kenapa? Jawabannya : saya belum bisa, saya masih muda, saya tidak tahu apa-apa, saya tidak punya pengalaman.  Kisah Gideon tadi, sesungguhnya mewakili kita. Perasaan seperti itu sesungguhnya sangat  wajar dan masih tergolong normal saat muncul dalam benak kita. Namun, jangan biarkan rasa itu membuat kita rendah diri dan menghalangi kita untuk bergerak. Jika Tuhan memilih kita . maka percayalah Ia sendiri yang akan memberikan kuasa/ power kepada kita untuk melakukan tugas pelayanan ini. Coba kita baca sekali lagi ayat 34 disitu dikatakan “ Pada waktu itu,Roh Tuhan,menguasai Gideon”. Dan kita lihat, orang-orang Abiezer, suku Manasye, suku Asyer, suku Zebulon dan Naftali maju menggabungkan diri dengan Gideon. Sungguh Power yang luar biasa muncul dari dalam diri Gideon karena Roh yang menguasainya. Kuncinya adalah ROH TUHAN,kalau Roh Tuhan menguasai kita maka tidak ada yang mustahil termasuk dalam pelayanan yang sedang kita kerjakan baik di gereja, dirumah maupun dalam masyarakat.
  3. Jangan ragu bertanya kepada Tuhan melalui doa. Ia pasti akan menunjukan jalan kepada kita dengan caranya. Ia mengerti saat kita kebingungan, ia sangat mengerti segala keterbatasan kita. Ia akan menyatakan tanda kemenangan  untuk kita yang dipilihnya.  Tuhan memberkati kita. Amin...
Image

Gereja Toraja Jemaat Samarinda
Klasis Kalimantan Timur & Tengah
Wilayah V Kalimantan.

Badan Hukum: Keputusan Menteri Agama R.I. No.26 Tahun 1971, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri R.I. No.: 61/DJA/1973

Alamat :

Jl. DI Panjaitan No.27 Samarinda
Kalimantan Timur, Indonesia0

Kontak Pelayanan :

(+62) 541 734508

Email :

tatausaha@gtjemaatsamarinda.org

Website :

https://gtjemaatsamarinda.org

Pendeta Jemaat :

Pdt.Joice Limbong (082158239828)
Pdt.Alexzander Bilang (081342517205)

Komisi PLM :

Pnt. Hermin Mongan (081347732609)

Staf Administrasi :

Dkn. Zet Borong (081346315152)

Staf Keuangan :

Sdr. Obednego (085250906856)

©Tim Pengelola Website Jemaat Samarinda