RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)
Selasa, 19 Agustus 2025
SEPERTI NENEK MOYANGMU
(Susi nene' to dolomi)
------- Kisah Para Rasul 7:44-53 ------
Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah orang tua mereka Amsal 17:6 Ungkapan Amsal ini mengisyarakat dengan jelas bahwa bagaimana anak dan bagaimana orangtua saling memberi dampak. Anak-anak yang baik hidupnya akan menjadi kebanggaan bagi orang tua demikian pula sebaliknya, orang tua yang hidupnya baik dan benar memberi rasa bangga dalam diri anak-anaknya.
Stefanus mengkritik orang-orang Yahudi yang dianggapnya keras kepala, keras hati dan selalu menentang Roh Kudus sama seperti nenek moyang mereka. Kritik Stefanus bukan tanpa alasan. la merunut apa yang telah dilakukan nenek moyang mereka pada masa lalu yang tidak taat kepada Allah, melainkan menyembah Molokh, Refan dan patung-patung buatan tangan sendiri. Sementara orang-orang Yahudi pada masa Stefanus mengaminkan Taurat tetapi tidak menurutinya. Stefanus yang penuh kuasa Roh Kudus mengkritik cara hidup yang tidak berubah, yang tetap sama dengan yang dipraktekkan oleh orang-orang Yahudi yang tidak berkenan kepada Alah. Dengan berani Stafanus menuduh mereka telah membunuh Orang Benar, sama seperti nenek moyang mereka yang telah menganiaya nabi-nabi yang mengatakan kebenaran Allah.
Kalau apa yang diungkapkan oleh Amsal merujuk pada rasa bangga yang positif antara anak cucu dengan nenek moyangnya, maka kritik Stefanus kepada orang-orang Yahudi adalah rasa bangga yang tak patut karena mewariskan nilai yang tidak benar dihadapan Allah. Kita berharap, orang tua kita pada masanya, dan kita yang hidup saat ini serta anak-anak kita mewarisi nilai-nilai yang baik dan benar, Amin.
Sumber : Buku Renungan Harian Toraya (REHAT)
Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.