RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)
Jumat, 03 Oktober 2025
MENYAKSIKAN KEMAHAKUASAAN ALLAH
(Umpemaranga Kamala’biran-Na Puang Matua)
------- Yeremia 52:12-23 -------
Melihat bangsa kita mengalami kemerosotan atau kejatuhan, tentu akan melahirkan rasa sakit hati dan pergumulan. Hal inilah yang dirasakan oleh Yeremia. Dia melihat dengan langsung bagaimana bangsanya mengalami keruntuhan dan kehancuran, akibatdosa dan ketidaksetiaan mereka sendiri. Dibawah pemerintahan raja Zedekia, Bait Allah yang menjadi kebanggaan mereka dibakar dan dihancurkan, bangsa Yehuda jatuh ke tangan raja Nebukadnezar. Penduduk Yerusalem di bawahke Babel sebagai orang buangan. Yeremia merasakan kesedihan yang luar biasa sehingga meratapi situasi yang sedang dialami oleh bangsanya itu. Keadaan yang dialami oleh bangsa Yehuda untuk menyatakan bagi bangsa itu bahwa Allah berkuasa membangun dan meruntuhkan dan tidak dapat dipermainkan.
Dosa dan ketidak setiaan bangsa Yehuda membuat Allah turun tangan menghukum bangsa itu. Allah memberikan pelajaran bagi mereka bahwa selain Allah tidak ada yang perlu diandalkan dalam hidup. Kesombongan, kekerasan hati, ketidaktaatan bahkan penyembahan kepadaberhala membuat Allah murka atas hidup bangsa Yehuda, dan menjatuhkan hukuman bagi mereka.
Kisah kejatuhan bangsa Yehuda mengajarkan kita bahwaTuhanlah yang punya kendali penuh atas diri kita. DIA yang berkuasamenciptakan, membangun, menghidupkan, bahkan IA sanggup meruntuhkan sebuah bangsa. Tuhan ingin, kita hanya mengandalkan DIA dalam hidup tanpa berharap pada kekuatankekuatan lain di luar Allah. Dialah yang menjadikankita, dan oleh karena kasihNya kita dimungkinkan menapaki hidup ini. Dialah Allah yang kudus, yang memiliki kuasa untuk mengampuni dan menyelamatkan umatnya dari dosa. Oleh karena itu mari hidup dengan senantiasa menyaksikan bahwa Allah kita adalah Allah yang Mahakuasa dan Mahakasih. Amin
Sumber : Buku Renungan Harian Toraya (REHAT)
Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.

