RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)
Jumat, 26 September 2025
MENSYUKURI ANUGERAH KESELAMATAN
(Ungkurre Sumanga’ Kasalamaran)
------- Efesus 2:1-10 -------
Sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa, relasi yang baik antara Allah dan manusia menjadi terputus. Akibatnya, manusia yang awalnya ”hidup”, kini telah ”mati” karena dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Namun, kesaksian Alkitab menegaskan, bahwa dalam ketidakberdayaan manusia karena dosa, Allah tetap hadir di dalam cinta kasih-Nya yang besar dengan menyatakan anugerah keselamatan. Lantas, seperti apa anugerah keselamatan itu?
Paulus menjawabnya dalam sebuah pengajaran, bahwa anugerah keselamatan adalah karya Allah yang melayakkan dan menghidupkan. Maksudnya ialah, manusia yang awalnya ”mati” dan tidak layak dikasihi, kini telah dilayakkan Allah untuk menikmati kasih-Nya, bahkan dikaruniakan keselamatan untuk kembali menikmati ”hidup” di dalam Dia. Itulah anugerah! Sesuatu yang tidak layak diterima manusia, namun Allah melayakkannya untuk menerimanya. Itulah sebabnya Paulus mengatakan, oleh kasih karunia kamu diselamatkan. Artinya, kehidupan yang kini diterima dan dinikmati, semata-mata adalah anugerah Allah, bukan karena usaha atau perbuatan baik manusia. Itulah sebabnya, tidak boleh ada orang yang memegahkan atau menyombongkan dirinya atas keselamatan yang diterimanya, melainkan hendaknya setiap orang yang telah diselamatkan itu, merespons keselamatan dengan melakukan perbuatan baik kepada seluruh ciptaan. Ingatlah, bahwa keselamatan hanya diperoleh di dalam Yesus Kristus, bukan lewat usaha manusia melakukan perbuatan baik.
Sebagai buatan Allah yang diciptakan dalam Kristus, kita diajak untuk terus merespons keselamatan dari Dia, dengan hidup bertumbuh dalam iman yang dinyatakan lewat kebaikan dalam ikatan cinta kasih dengan seluruh ciptaan-Nya. Amin
Sumber : Buku Renungan Harian Toraya (REHAT)
Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.

