RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)
Rabu, 7 Agustus 2024
MENGASAH DAN MEMPERTAJAM KEPEDULIAN
(Umpamataran Kasialamasean)
Markus 8:1-10
Kepedulian terhadap sesama merupakan buah dari kepercayaan kepada Tuhan. Bacaan kita memerlihatkan ajakan Yesus untuk peduli kepada orang banyak yang mengikuti mereka. Yesus memulai ajakannya dengan mengatakan belas kasihan-Nya terhadap orang yang mengikuti-Nya. Mereka datang dari tempat yang jauh dan mereka sedang lapar.
Yesus menunggu respons para murid. Terkesan tanggapan murid-murid sangat kritis. Alasannya masuk akal bahwa tidak mungkin ada makanan di tempat sunyi. Yang menarik adalah ketika murid-murid merasa tidak ada daya menyatakan kepedulian. Lalu, Yesus mengajukan pertanyaan tentang apa yang mereka miliki saat itu. Ia sesungguhnya mengajar murid-murid bahwa diri-Nya mampu memberkati potensi yang ada pada mereka untuk menyatakan kepedulian. Ada tujuh roti dan beberapa ikan untuk kira-kira 4 ribu orang. Bagi para murid, roti dan ikan yang mereka punya tidak cukup. Bagi Yesus, potensi ini mendatangkan mujizat yang luar biasa. Alhasil, mereka makan sampai kenyang, bahkan makanan masih tersisa. Itu terjadi oleh karena Yesus memberkati potensi pada para murid-Nya.
Belajar dari respons para murid, kita sering memiliki pandangan kritis yang mengerdilkan kepedulian kepada sesama dan menundanya, karena merasa tidak punya daya untuk melakukannya. Allah memberi kehidupan, berkat, dan kebaikan sebagai potensi untuk saling peduli dalam hidup ini. Ada roti & ikan yang menyadarkan kita bahwa tindakan kepedulian kita kepada sesama tidaklah diukur hanya melalui pemberian yang banyak. Allah justru menjadikan potensi seberapapun nilainya untuk menyatakan mujizat. Kita hanya dituntut mengasah & mempertajam kepedulian terhadap sesama. Ia telah mengaruniakan potensi untuk melakukannya dalam hidup ini. Amin.