RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)
Selasa, 6 Mei 2025
MEMBERITAKAN KRISTUS DI TENGAH ANCAMAN
(Umpessa’bian Kristus lan a’gan mabanda‘)
Kisah Para Rasul 26: 1-11
Setiap orang percaya dipanggil oleh Allah tidak hanya menikmati Injil damai sejahtera dari Allah melainkan diberi amanat untuk memberitakan Injil yang telah diterimanya. Memberitakan Kristus di tengah situasi yang aman dan tenang atau tanpa resiko adalah sesuatu yang normal namun jika kita memberitakan Kristus di tengah situasi yang sulit maka itu merupakan sebuah tantangan yang tidak gampang.
Tantangan memberitakan Kristus yang bangkit di tengah situasi yang sulit atau terancam inilah yang dikisahkan pada perikop yang kita renungkan hari ini. Kondisi yang sulit atau terancam tidak menyurutkan semangat dan nyali rasul Paulus memberitakan Injil. Justru momen yang dialaminya ketika ia diperhadapkan kepada Herodes Agripa I untuk melakukan pembelaan diri dimanfaatkan dalam memberitakan Injil. Di hadapan Herodes Agripa I, ia menyebutkan bahwa ia memiliki masa lalu yang kejam terhadap orang Kudus dan mengharapkan mereka semua di hukum mati. Ia pun dengan jujur mengakui bahwa ia seringkali menyiksa orang Kristen di rumah ibadat dan berharap dengan tindakannya tersebut akan menyebabkan orang Kristen menyangkal imannya (10-11). Namun, justru sebaliknya yang terjadi, Paulus yang tadinya menganiaya orang Kristen bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat- Nya. Perjumpaannya dengan Yesus dalam peristiwa Damsyik mengubah tujuan hidupnya dengan meyakini Kristus yang bangkit itu sebagai kegenapan janji Allah kepada nenek moyang mereka (6-7).
Bagaimana dengan kita? Ancaman yang terjadi bagi orang percaya semestinya tidak membuat kita kecut dan tawar hati. Seringkali Allah mengizinkan ancaman atau tantangan hidup itu sebagai peluang memberitakan Kristus yang bangkit agar mereka pun mengetahui bahwa keselamatan sejati hanya ada di dalam Kristus. Amin