RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)
Kamis, 18 September 2025
KESETIAAN ALLAH
(Manassa Tangleluk Tu Puang)
------- Roma 3:1-8 -------
Betapa malangnya apabila ada orang yang memahami bahwa karena Allah setia maka ia dapat berbuat apa saja. Bukankah Allah setia pada kasih perjanjian-Nya? Pertanyaan ini bisa berdampak pada pemahaman bahwa dosa sekalipun bisa mendatangkan kebaikan. Tentu kita tidak akan pernah sepakat dengan pendapat tersebut.
Roma 3:1-8 hendak menegaskan tentang kesetiaan Allah. Allah adalah setia, sekalipun orang Yahudi yang kepadanya pertama-tama dipercayakan Firman Allah kedapatan tidak setia (ay.1-4). Ayat 5-7 hendak menegaskan bahwa keadilan Allah menghukum dosa atau ketidak benaran, sekaligus menunjukkan bahwa Ia adalah setia dan benar. Allah bukan mencari pembenaran dibalik dosa manusia. Allah tetap benar, dan karena itu Allah tidak pernah kompromi dengan dosa. Dosa dan kejahatan manusia sama sekali tidak dapat menimbulkan kebaikan (ay.8)
Kita dapat mengatakan bahwa seseorang sesungguhnya sedang mencemooh kasih karunia Allah, jika ia berdalih membenarkan perbuatan jahatnya (contoh ungkapan: mbaina melo-melo sia kami penggauranki tu kami tang malena bang ma’gereja). Kita juga tidak bisa mengatakan bahwa apapun yang kitaperbuat, asal hasilnya baik! Pemahaman ini akan membuat kita menghalalkan segala cara. Keadilan dan kesetiaan Allah bermuara pada pembuktian apakah perbuatan kita benar dan baik menurut kehendak-Nya. Allah memang telah, sedang dan akan terus menolong kita dalam kelemahan kita, namun bukan berarti bahwa kelemahan kita adalah kesempatan berbuat dosa. Anugerah keselamatan dalam Kristus sama sekali tidak pernah membuka ruang untuk mempermainkan kesetiaan dan keadilan Allah. Karena itu mari kita setia, sebagaimana Allah kita adalah setia dan benar. Amin.
Sumber : Buku Renungan Harian Toraya (REHAT)
Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.

