JANGAN SAMPAI DURHAKA

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)

Kamis, 14 Agustus 2025

JANGAN SAMPAI DURHAKA
(Da'siamo Ammi Unnea)

 ------- lbrani 10: 26-31-------

 

Salah satu kisah sedih yang mungkin pernah kita dengar adalah mengenai orang-orang Kristen yang pernah begitu baik, setia dan bersemangat, tetapi kemudian mnenjadi murtad. Entah karena sebab apa, yang pasti kemurtadan memang bisa terjadi.

Penulis surat lbrani sangat prihatin dengan terjadinya kemurtadan, terutama karena pengaruh ajaran yang berpengaruh di kalangan orang Kristen asal Yahudi. Mereka terpengaruh oleh ajaran yang menekankan keharusan mengikuti tradisi umat lsrael, terutama sunat. Hal itu juga menjadi masalah bagi mereka yang bukan orang Yahudi, sebab mereka pun diharuskan mengikuti tradisi Yahudi. Oleh penulis surat lbrani, orang-orang Kristen yang menganut paham demikian disebut sebagi orang yang sengaja berbuat dosa setelah mengenal kebenaran, dan bagi mereka itu tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa (ay. 26). Mereka disebut orang durhaka yang akan dihanguskan oleh api penghakiman (ay. 27).

Jika penullis surat lbrani menyebut kengerian yang akan dialami oleh orang durhaka, orang yang menginjak-injak Anak Allah, menghina Roh kasih karunia, itu bukan untuk menakut-nakuti. Bukan pula untuk menggambarkan Allah sebagai pendendam. Semua itu dimaksudkan untuk menegaskan bahwa kasih Allah yang kekal dan secara sempurna dinyatakan di dalam dan melalui Yesus Kristus, tidak meniadakan penghakiman. Inilah ketegasannya, bahwa sesudah Kristus, tak ada lagi korban lain untuk menghapus dosa. Sesudah Kristus, yang masih akan terjadi adalah penghakiman. Kristus adalah perjanjian terakhir. Oleh karena itu, setiap orang harus mengambil keputusan, menerima atau percaya dan hidup, atau menolak dan binasa.

Kamu telah menerima Kristus berarti kamu telah mengenal kebenaran di dalam Dia. Sangat menyedihkan jika ada yang mengaku percaya tetapi kembali berkanjang dalam dosa. Terjatuh karena kelemahan sebagai manusia berdosa, mungkin saja terjadi, tetapi terus berbuat dosa dalam kesengajaan adalah kedurhakaan. Berkanjang di dalam dosa, mungkin bisa berlangsung lama, dan itu pertanda bahwa Allah berpanjang sabar tetapi di hari penghakiman semua itu pasti berakhir dalam kengerian. Jangan sampai terjadi. Amin. 

 

Sumber : Buku Renungan Harian Toraya (REHAT)
Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.

Image

Gereja Toraja Jemaat Samarinda
Klasis Kalimantan Timur & Tengah
Wilayah V Kalimantan.

Badan Hukum: Keputusan Menteri Agama R.I. No.26 Tahun 1971, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri R.I. No.: 61/DJA/1973

Alamat :

Jl. DI Panjaitan No.27 Samarinda
Kalimantan Timur, Indonesia0

Kontak Pelayanan :

(+62) 541 734508

Email :

tatausaha@gtjemaatsamarinda.org

Website :

https://gtjemaatsamarinda.org

Pendeta Jemaat :

Pdt.Joice Limbong (082158239828)
Pdt.Alexzander Bilang (081342517205)

Komisi Pelayanan, Liturgi & Multimedia (PLM) :

Pnt. Hermin Mongan (081347732609)

Staf Administrasi :

Dkn. Zet Borong (081346315152)

Staf Keuangan :

Sdr. Obednego (085250906856)

©Tim Pengelola Website Jemaat Samarinda