RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)
Kamis, 29 Agustus 2024
JANGAN ADA YANG TERTINGGAL
(Dikua Da’ Anna Den Tu Ditampe)
Yakobus 1:1-8
Melihat penderitaan sebagai sebuah kebahagiaan? Apa maksud Yakobus menasihatkan hal itu? Mari kita memahami maksud dari pencobaan. Pencobaan dipahami sebagai sebagai hal-hal yang berasal dari dalam dan luar diri kita. Artinya, hal tersebut berkaitan dengan dosa. Kedua, karena Yakobus melihat manfaat “pencobaan-pencobaan”, kita dapat menyimpulkan bahwa ada banyak hal tak terduga yang menguji umat Allah, baik secara individu maupun seluruh komunitas.
Lebih jauh, Yakobus melihat bahwa bukannya kita menerima begitu saja pencobaan, melainkan tentang cara menghadapinya. Menurutnya, mereka yang bertahan akan menang dalam perjalanan itu, Allah meneteguhkan hati, mendewasakan (sempurna), dan mengaruniakan hikmat (ay. 2-8).
Mari kita menilik bagian kedua yang tidak kalah penting dalam bacaan ini, yakni ayat 5 “…apabila di antara kamu ada yang kurang berhikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah.” Terhadap nasihatnya pada bagian sebelumnya, tampaknya Yakobus menyadari bahwa akan sulit melihat pencobaan dalam kebahagiaan. Karena itu, ia menyampaikan nasihat sebagaimana kita temukan dalam ayat 5-8.
Kata “kurang” pada ayat 5 dapat diartikan “tidak memenuhi standar”. Jawaban Yakobus pada orang yang tidak memenuhi standar itu adalah “meminta” kepada Allah. Namun, tindakan meminta ini bukan hanya tugas dari orang yang tidak memenuhi standar, tetapi tugas semua orang dalam kelompok tersebut.
Yakobus menandaskan orang Kristen harus menanggung beban sebagai saudara. Orang Kristen harus menghadapi pencobaan bersama-sama. Kepedulian kepada sesama orang Kristen agar tidak ada yang tertinggal, kurang hikmat, dan tidak memenuhi standar. Amin.