JALAN YANG HIDUP

JALAN YANG HIDUP

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)

Minggu, 6 April 2025

JALAN YANG HIDUP

(Lalan Katuoan)

Ibrani 10:19-25

 Istilah “kota mati” dan “kota tak pernah tidur” cukup akrab di telinga kita. Pada sisi lain, nampaknya kita tidak (belum) pernah mendengar istilah kota tidur ataupun kota hidup. Semua seperti sudah jelas dengan sendirinya. Kota tak pernah tidur menjadi sebutan untuk kota yang di sana ada aktivitas di ruang publik selama 24 jam. Kota mati merujuk pada kota tua yang tidak lagi berpenghuni.

Mendengar atau membacafrasa “jalan yang baru dan yang hidup…” (ayat 20) mengundang tanya yang wajar. Frasa “jalan yang baru” cukup mudah dimengerti tetapi frasa “jalan yang hidup” perlu penelusuran makna lebih jauh. Jalan yang baru dan yang hidup menunjuk pada persembahan korban yang dilakukan oleh Yesus sebagai imam besar yang menjadikan diri-Nya sendiri sebagai korban (Ibr. 10:12-14). Persembahan korban oleh Yesus itulah yang membuka jalan baru dan yang hidup. Persembahan oleh para imam (Yahudi) adalah jalan lama yang gagal. Persembahan itu tidak hidup, tidak membawa kepada Allah, tidak membawa kepada kehidupan dapat dipahami dalam konteks korban. Darah korban harus dipercikkan dalam keadaan segar (masih hangat dan tidak membeku). Hal itu mengilustrasikan pengorbanan darah Kristus yang hanya sekali dan tetap segar/hangat, dalam arti berlaku selamanya (tidak perlu diulang). Pengorbanan Kristus selalu segar, tidak pernah membeku dan menjadi usang. Ia berlaku tanpa batas waktu.

 Sebagai hasil dari pengorbanan yang menjadi jalan hidup itu, orang percaya memperoleh keyakinan diri dan keberanian menghadap Allah tanpa syarat korban lagi. Jalan yang baru dan yang hidup itu memberi ruang dan waktu untuk melakukan ibadah secara baru. Selalu ada ruang dan waktu untuk secara leluasa bertemu dengan Allah dan sesama demi terwujudnya kehidupan baru yang semakin berbuah baik, giat dalam pengharapan menyongsong hari Tuhan yang mendekat.

Bayangkan betapa besarnya dampak dari keyakinan bahwa kita baerada di  jalur yang benar. Kamu sudah di jalan yang baru dan yang hidup. Maka hiduplah dengan penuh keyakinan diri dan keberanian menghadap Dia. Pengampunan-Nya memberimu  jalan hidup yang sejati. Amin.

Image

Gereja Toraja Jemaat Samarinda
Klasis Kalimantan Timur & Tengah
Wilayah V Kalimantan.

Badan Hukum: Keputusan Menteri Agama R.I. No.26 Tahun 1971, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri R.I. No.: 61/DJA/1973

Alamat :

Jl. DI Panjaitan No.27 Samarinda
Kalimantan Timur, Indonesia0

Kontak Pelayanan :

(+62) 541 734508

Email :

tatausaha@gtjemaatsamarinda.org

Website :

https://gtjemaatsamarinda.org

Pendeta Jemaat :

Pdt.Joice Limbong (082158239828)
Pdt.Alexzander Bilang (081342517205)

Komisi PLM :

Pnt. Hermin Mongan (081347732609)

Staf Administrasi :

Dkn. Zet Borong (081346315152)

Staf Keuangan :

Sdr. Obednego (085250906856)

©Tim Pengelola Website Jemaat Samarinda