RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)
Rabu 8 Oktober 2025
HIDUP TANPA MAKNA
(Katuoan Tae’ Gai’na)
------- Markus 11:20-24 -------
Sebuah pepatah mengatakan bahwa "Hidup tanpa buah, ibarat perjalanan Panjang tanpa tujuan, berjalan seiring waktu tanpa hasil di ujung senja”
Markus 11:20-24 menggambarkan tentang keberadaan umat Israel yang hidupnya bagaikan pohon ara yang kering dan yang tidak menghasilkan buah (ay.21). Hidup yang kering dan tidak menghasilkan buah adalah dampak dari kehidupan yang jauh dari Allah. Jauh dari Allah berarti hidup tanpa iman dan hidup tanpa iman tidak mungkin beroleh kehidupan karena iman adalah jawaban untuk mendapatkan sesuatu yang tidak mungkin didapatkan (ay.23-24). Iman kepada Allah haruslah menghasilkan buah kebenaran yang Nampak dalam setiap Langkah kehidupan dan jangan seperti pohon ara yang hanya berdaun lebat, tetapi tidak menghasilkan buah. Hal itulah yang terjadi pada pemimpin Yahudi yang tampak rohani, tetapi mereka tidak hidup dalam kebenaran.
Bacaan kali ini, mengajarkan kita bahwa iman kepada Kristus hendaklah menghasilkan buah kebenaran yang harus nampak dalam cara hidup keseharian. Orang percaya harus mampu menjalani hari-harinya dengan berbagi buah kebenaran kepada semua orang melalui cara hidupnya. Dalam hal ini, tidak cukup hanya percaya tanpa tindakan karena hanya melalui tindakanlah akan nampak bahwa orang percaya tidak sekedar mengaku percaya lewat mulutnya tetapi sekaligus menyatakan sikapanya sebagai orang yang konsiten menyatakan kesaksiannya sebagai orang yang percaya kepada Kristus. Tetaplah berbuah dan berbagi buah kepada semua orang agar lain melihat bahwa engkaulah murid Kristus. Amin
Sumber : Buku Renungan Harian Toraya (REHAT)
Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.

