RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)
Kamis 9 Oktober 2025
HIDUP DALAM PERTOBATAN
(Tuo lan kapengkatobaran)
------- Yeremia 25:7-14 -------
Apa yang anda akan lakukan terhadap seseorang jika orang itu telah melakukan kesalahan lalu anda berupaya merangkulnya dan menasihatinya tetapi ia tetap berkeras hati dalam kesalahannya?
Melalui Yeremia Allah menyampaikan teguran kepada bangsanya yang telah hidup dalam dosa (ay.3-4) bahwa jika umat bertobat maka mereka akan dibiarkan hidup di tanah Kanaan (ay.5). Tetapi yang terjadi adalah umat justru mengabaikan perintah Tuhan dengan cara hidup dalam penyembahan berhala (ay.7). Akibatnya Tuhan bernubuat akan menghancurkan Yehuda (ay.8-11). Walau demikian, Tuhan masih memberikan kesempatan kepada umat-Nya untuk Kembali bertobat agar Tuhan tidak mendatangkan kehancuran. Karena umat tetap berkanjang dalam dosanya sehingga panggilan pertobatan berubah menjadi panggilan penghukuman bahwa: “Maka seluruh negeri ini akan menjadi reruntuhan dan menjadi sunyi sepi. Bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba raja Babel selama tujuh puluh tahun” (ay.11). Dalam kegeraman Allah kepada umat-Nya, ia masih memberikan harapan bahwa setelah masa hukuman berakhir, Tuhan akan memanggil Kembali umat-Nya untuk Kembali kepada-Nya.
Lalu apa yang harus kita lakukan agar penghukuman Allah tidak dijatuhkan ke dalam hidup kita? Marilah hidup dalam ketekunan dan kesetiaan dan tidak berkanjang dalam dosa. Kita butuh kehidupan yang penuh dengan pertobatan agar Tuhan selalu mengijinkan kita untuk hidup menikmati Kanaan. Teruslah memberitakan dan menghidupi pertobatan, karena Allah yang kita sembah adalah Allah yang penuh kasih. Kita mesti menghayati bahwa Allah sangat mengasihi kita walaupun kita sering hidup dengan tidak mengasihi Allah. Amin
Sumber : Buku Renungan Harian Toraya (REHAT)
Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.

