Bahan Penelaahan Alkitab (PA) : Mazmur 103:1-14
TUJUAN :
1. Jemaat semakin yakin bahwa Allah bebas untuk menyatakan anugerah kepada siapa Dia berkehendak.
2. Jemaat semakin meyakini bahwa manusia telah dipulihkan dan dibebaskan di dalam Kristus.
PEMAHAMAN TEKS :
Mazmur 103 adalah mazmur Daud yang ditulis dari pengalaman kesehariannya. Mazmur ini hendak menyatakan akan kasih, pengampunan, kesetiaan, dan kedaulatan Allah. Allah digambarkan seperti seorang bapa yang mengenal dan memahami kelemahan anaknya. Sebagai seorang bapa, Dia memberikan kasih dan pengampunan yang tidak terbatas. Gambaran bapa dan anak itu, menyatakan sebuah hubungan yang sangat intim. Saking intimnya, pemazmur menyebut bahwa pengampunan-Nya tidak terbatas, seperti tingginya langit dari bumi, dan seperti jauhnya Timur dari Barat. Demikianlah kasih dan pengampunan Allah tidak ada batasnya.
Karena begitu besarnya kasih Allah, sehingga dia tidak memerlakukan kita sesuai dengan dosa-dosa kita dan tidak membalas sesuai dengan kesalahan kita. Allah berdaulat untuk menghukum kita, dan sebaliknya berdaulat untuk membebaskan kita. Karena itu, kita telah disebut sebagai anak, maka kita meyakini bahwa Dia pasti akan selalu membawa pada kebaikan.
PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI :
1. Bagaimana saudara memahami tentang kasih Allah dalam kesehari-harian saudara.
(Umba ladikua ussa’dingi tu kamamaseanNa Puang Matua lan katuoanta kealo-keallo?)
2. Perhatikan ayat 13, bagaimana refleksi saudara tentang ayat ini?
(Pemarangai tu angka 13, Umba takua unnannungangi?)
Sumber : Buku MEMBANGUN JEMAAT 2025
Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.