Bahan Penelaahan Alkitab (PA) : Ibrani 13:1-8, 15-16
TUJUAN :
1. Jemaat semakin yakin bahwa fondasi kebahagiaan itu adalah takut akan Tuhan.
2. Jemaat meyakini bahwa kebahagiaan sejati akan kita dapatkan dalam kebangkitan orang-orang benar.
PEMBIMBING TEKS :
Bacaan ini adalah nasihat-nasihat praktis yang ditujukan kepada orang Yahudi Kristen. Situasi sulit yang dihadapi dan adanya godaan untuk kembali ke agama lama merupakan tantangan tersendiri di kalangan Yahudi Kristen. Karena itu, ayat 6 mengatakan “Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: “Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” Hal itu sama dengan nyanyian syukur pemazmur dalam Mazmur 118:6 “Tuhan di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?”.
Kalimat ini hendak menegaskan, supaya mereka tidak takut pada ancaman manusia, karena Tuhan dipihaknya. Sekalipun terror itu ada di sekeliling mereka, tetapi mereka tidak boleh takut. Pada ayat sebelumnya penulis juga menegaskan untuk tidak khawatir, sekalipun mereka hanya hidup dalam kecukupan. Karena itu, tidak perlu diperhamba oleh uang karena Tuhan tidak akan pernah meninggalkan mereka yang taat pada Tuhan. “Aku sekali kali tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau” (ay. 5).
Allah berjanji tidak membiarkan dan meninggalkan mereka yang selalu setia pada-Nya dan tidak menghambakan diri pada yang lain. Kebahagiaan tidak ditentukan oleh uang yang melimpah, tetapi pada ketaatan pada Tuhan. Kitab Ibrani justru mengajak kita untuk taat pada perintah Allah dan tetap setia dalam iman kepada Kristus, bukan menjadikan diri sebagai hamba uang. Karena kebahagiaan yang sesungguhnya adalah ketika kita selalu mempunyai hubungan dengan Tuhan.
PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI :
1. Bagaimana saudara memahami tentang kasih Allah dalam kesehari-harian saudara.
(Umba ladikua ussa’dingi tu kamamaseanNa Puang Matua lan katuoanta kealo-keallo?)
2. Perhatikan ayat 13, bagaimana refleksi saudara tentang ayat ini?
(Pemarangai tu angka 13, Umba takua unnannungangi?)
Sumber : Buku MEMBANGUN JEMAAT 2025
Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.