MEMBANGUN JEMAAT
(Bahan Penelaahan Alkitab - PA)
12-17 Agustus 2024
DIPUASKAN OLEH ROTI HIDP
( Napedia'i Roti Katuoan)
1 Raja-Raja 19:4-8
Tujuan:
1. Jemaat memahami makna Yesus Kristus sebagai Roti Hidup.
2. Jemaat menyadari bahwa kepuasan sejati hanya didapatkan dari Roti Hidup.
PEMAHAMAN TEKS
Elia merupakan salah seorang nabi yang melaluinya banyak mujizat dan kuasa Tuhan dinyatakan kepada orang-orang pada masanya. Salah satu yang terbesar adalah ketika ia berhasil mempermalukan para nabi palsu dengan mempertontonkan kuasa Tuhan di depan mereka. Di balik keberhasilan tersebut, Elia memerlihatkan iman yang luar biasa di hadapan mereka bahkan keberanian Elia menyembelih para nabi palsu itu. Akan tetapi, ia masih dihantui rasa takut dan khawatir. Kemahakuasaan Tuhan yang menguasainya ternyata belum cukup untuk membuat Elia berani berhadapan dengan Izebel, istri Ahab. Izebel hanya manusia biasa, namun ancamannya membuat Elia ketakutan dan harus melarikan diri. Dalam pelariannya, Elia tiba di sebuah padang gurun yang menyimbolkan fase putus asa hingga berniat untuk mati.
Dalam keputusasaan itu, Allah tetap memelihara Elia dengan menyediakan makanan dan minuman. Bukan hanya itu, Allah menguatkan Elia untuk bangkit dari situasi terpuruk dan melanjutkan perjalanannya. Bekal dari Tuhan itu membuat Elia mampu bangkit dari keinginan ingin mati berubah menjadi semangat melanjutkan misi Allah. Bekal dari Allah adalah bekal yang menghidupkan, hanya Dia yang mampu memberi dan menghadirkan Roti Hidup dalam diri setiap orang percaya.
PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI
1. Apa yang menyebabkan Elia masih bisa takut kepada Izebel padahal dia sudah merasakan dan menyaksikan langsung kemahakuasaan Tuhan?
(Apa passabaranna anna mataku'pa tu Elia lako Lebel, na sitonganna natiro kalenamo Elia tu kakuasan-Na Puang?)
2. Bercermin dari bekal yang diberikan Tuhan kepada Elia, apakah dalam hidup ini kita juga sudah merasakan bekal dari Tuhan? Bagikan
pengalaman iman masing-masing!
(Umpelalanni tu kinallo napakinalloanni Puang tu Elia, umba susi ke kita lan katuoanta, tasa’dingsiamoraka kumua tontongki’ napasakkaran kinallo Puang? Umba susi tu ta olainna. Pada pokadai).