BERILAH DIRIMU DIDAMAIKAN DENGAN ALLAH

BERILAH DIRIMU DIDAMAIKAN DENGAN ALLAH

RENUNGAN BINA MUDA 

30 Maret - 05 April 2025  

BERILAH DIRIMU DIDAMAIKAN DENGAN ALLAH

(Soronganni tu kalemu sikaelo Puang)

'Reconcile yourself to God'

Lukas 15 : 11 - 32

 

Tujuan

1. PPGT mampu membedakan keinginan atau kebutuhan
2. PPGT menyadari kelemahan kita yang berpotensi berdampak buruk tapi segeralah bertobat dan meminta ampun dengan sungguh dihadapan Tuhan

___________________________________________________________________________________________________________________________

Gaya boros di masa sekarang makin menggorogoti kita akhir-akhir ini. Tak pelik dikalangan anak-anak muda, siapapun dapat terjerumus di dalamya. Contoh bersaing menggunakan merek-merek branded. Nafsu mengigini sering menjadi skandal hidup bahkan bisa membawa kita kembali ke lubang dosa, seperti yang dialami anak sulung dalam perumpamaan ini. Mengingini lalu meninggalkan rumah, sesungguhnya suatu kebodohan sebab dalam tradisi Timur Tengah pantang seorang anak meminta harta benda saat orang tuanya masih hidup. Dalam kehidupan kita, kadang juga memiliki ambisi yang bodoh seperti anak yang hilang. Ada orang ingin bergantung pada kekayaan harta benda. Mari lihat Lukas 12: 15 “kataNya lagi kepada mereka berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap sengala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu”. Anak bungsu dalam perumpamaan ini belajar dengan cara yang sulit, mengigini lebih dari yang ia sudah terima. Bahkan karena perilakunya mengaburkan kasih bapa yang selama ini dia nikmati.

Seorang bapa kehilangan anaknya, namun sang bapa tidak kehilangan rindu untuk menantikan anaknya pulang. Tepat pada waktunya, ketika kehidupan sang anak sudah terpuruk, ia lalu mengingat rumahnya dan saat betemu dengan bapanya ia mengakui segala kesalahannya “aku telah berdosa...”. Dalam kehidupan sosial seorang bapa yang berkedudukan terhormat selalu akan berjalan dengan lamban dengan langkah yang tegap. Tapi sekarang ia keluar rumah dan berlari ke jalan menjumpai (merangkul dan mencium) anaknya yang hilang bahkan yang telah dianggap mati. Kepada anaknya yang selama ini memboroskan harta demi memenuhi hasratnya, oleh sang Bapa kini justru diperlakukan sangat istimewa. Sang bapa turun dan keluar meninggalkan “tahtanya” menjadi isyarat karya Allah melalui Putra tunggalnya di dalam Yesus Kristus. Allah tidak membiarkan anak-anaknya semakin terpuruk dalam dosa, namun Dia telah mendamaikan kita dengan kasih sayangnya (Yohanes 3:16 dan PGT Bab IV:5). Cara pandang “duniawi” yang dianggap merendahkan martabat manusia justru dibalikkan melalui simbol dan makna salib. Salib menjadi simbol bertemunya pemenuhan kehendak Allah dan ketaatan manusia. Hal ini tentunya menjadi perenungan penting dalam masa-masa Pra-Paskah yang kita alami saat ini. Jelas dalam bacaan kita saat ini, kasih karunia Allah itu selalu dan tidak akan pernah habis dinyatakan kepada siapapun yang ingin mengakui dirinya berdosa. Seorang anak dalam perumpaan ini tidak menaruh rasa takut dan malu di dalam hatinya ketika harus kembali menjumpai bapanya yang terus menantinya, walaupun ia sudah menyakiti hati bapanya. Sebab dia adalah pewaris bersama saudaranya (kerajaan sorga). Bapa yang kita sembah selalu setia dan penuh kasih kepada anak-anakNya yang mau bertobat. Ia menanti siang dan malam untuk merangkulmu. Teruslah berdoa meminta hikmat Allah agar keinginan Bapa terus kita alami setiap hari. Marilah teman-teman kita belajar berdamai dengan Tuhan, jagan takut dan malu. Sampaikan pada Tuhan apa pergumulanmu. Sebab, Bapa yang kita sembah adalah Bapa yang penuh belas kasih dan peduli bagi umatNya.

___________________________________________________________________________________________________________________________

Pertanyaan Reflektif :

Seperti anak yang hilang dia tidak putus asa dalam kondisi terpuruk yang ia jumpai. Maukah kita menceritakan dan menjumpai Tuhan Yesus saat kita dalam kondisi terpuruk?

___________________________________________________________________________________________________________________________

Respon : 

Anak-anak PPGT berharnga dimata Tuhan. Apa dan bagaimanapun kondisi kita, Tuhan mendegar setiap seruan umatNya dalam pertobatan yang sungguh. Kita bersama menyanyikan kidung pujian “ seperti yang kau ingini”

Image

Gereja Toraja Jemaat Samarinda
Klasis Kalimantan Timur & Tengah
Wilayah V Kalimantan.

Badan Hukum: Keputusan Menteri Agama R.I. No.26 Tahun 1971, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri R.I. No.: 61/DJA/1973

Alamat :

Jl. DI Panjaitan No.27 Samarinda
Kalimantan Timur, Indonesia0

Kontak Pelayanan :

(+62) 541 734508

Email :

tatausaha@gtjemaatsamarinda.org

Website :

https://gtjemaatsamarinda.org

Pendeta Jemaat :

Pdt.Joice Limbong (082158239828)
Pdt.Alexzander Bilang (081342517205)

Komisi PLM :

Pnt. Hermin Mongan (081347732609)

Staf Administrasi :

Dkn. Zet Borong (081346315152)

Staf Keuangan :

Sdr. Obednego (085250906856)

©Tim Pengelola Website Jemaat Samarinda