Bahan Penelaahan Alkitab, 3-7 Maret 2025
Minggu Transfigurasi
BERBALIKLAH, LIHATLAH KEMULIAAN TUHAN!
MembalikKomi, Tiroi Kamala’biran-Na Puang
Lukas 9:28-43a
Tujuan:
1. Jemaat diajak untuk berbalik kepada Tuhan.
2. Jemaat mendegarkan suara Tuhan
PEMAHAMAN TEKS
Peristiwa Transfigurasi Yesus disaksikan oleh tiga murid, yakni Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Melalui peristiwa ini, sesungguhnya yang terjadi ialah tersibaknya kodrat llahi Yesus Kristus (karena dalam diri-Nya terdapat kodrat llahi dan insani) dan rupa tersebut akan tampak kembali pada kebangkitan dan kedatangan-Nya kembali.Selain itu, kehadiran dua nabi, yakni Musa dan Elia semakin menegaskan siapa Yesus Kristus sebenarnya. Musa mengingatkan kita akan pertemuannya dengan Tuhan di atas gunung Sinai dan menerima sepuluh hukum Allah. Sedangkan, Elia mengingatkan kita akan tugas kenabiannya, melakukan mujizat serta mengajak umat Israel untuk berbalik kepada Tuhan. Dengan demikian, Yesus Kristus adalah pemenuhan serta perwujudan dari hukum Allah dan nubuatan para nabi.
Pokok persoalan yang terjadi dalam teks ialah ketika Petrus yang hendak menahan lebih lama suasana kemuliaan yang ia lihat dan rasakan. Padahal, peristiwa yang ia saksikan adalah keilahian Yesus yang akan segera menempuh jalan penderitaan demi pendamaian bagi dunia (terlebih jika kita membaca dua perikop sebelumnya). Misi yang dilakukan Yesus ialah misi llahi dan tidak ada manusia yang dapat mengatur-Nya. Sebab itu, ada suara Tuhan yang berbicara bahwa "Inilah Anak-Ku, pilihan-Ku, dengarkanlah Dia”.Dengan demikian, kita dapat berefleksi bahwa manusia tidak bisa untuk mengatur Allah dalam karya-Nya. Akan tetapi, dalam tutur dan karya, kita seharusnya kita mendegarkan Dia yang penuh kemuliaan. Berbalik dan melihat kemuliaan, ialah ketika kita tidak mungkar dan mau memandangKristus sebagai junjungan hidup.
PERTANYAAN DISKUSI
1. Pernahkah kita serasa mau mengatur Tuhan? Seperti meminta Tuhan untuk memberi celaka kepada seteru.
(Den mo raka anna butung kitamo la unnato’ Puang Matua? Susinna, mangando dikua anna unnappa’ balaa’ kasanggangan tumai uali)
2. Apa yang menghalangi kita untuk mendegarkan Dia yang penuh kemuliaan itu?
(Apara tu mesakkalanngni la urrangi tu Puangsumpu mala’bi’?)