MENGENAL KRISTUS YANG BANGKIT

Ada ungkapan klasik yang menyatakan: “Karena tak kenal maka tak sayang.” Ungkapan ini hendak menyatakan pentingnya pengenalan. Sebab dengan mengenal secara dalam akan seseorang akan menyebabkan kita makin menyayangi atau mencintai orang tersebut.

Peristiwa perjumpaan Yesus dengan Simon Petrus dan rekanrekannya setidaknya menunjukkan bagaimana pentingnya pengenalan Yesus yang bangkit itu bagi murid-murid pada masa itu. Bagi Petrus permintaan Yesus kepadanya untuk menebarkan jala di tempat yang dalam adalah sesuatu yang mustahil karena tidak mungkin akan ada ikan berdasarkan pengalamannya sebagai nelayan. Itulah sebabnya ketika ia merespons perintah Yesus, Petrus justru berdalih dengan menyatakan bahwa mereka telah bekerja keras sepanjang malam namun tidak mendapatkan seekor ikan pun. Tetapi karena diminta oleh Yesus maka ia akan melakukannya (4-5). Alhasil tindakan membuang jala yang sepertinya dengan terpaksa mereka lakukan membuahkan hasil yang luar biasa. Mereka menangkap sejumlah besar ikan sehingga jala mereka mulai koyak (6) Kisah ini membuat Petrus dan para murid makin takjub akan kemahakuasaan Yesus yang mampu mengatur segala sesuatu di alam semesta termasuk dengan sejumlah ikan yang mereka tangkap (8-10).

Kisah ini setidaknya menunjukkan kepada kita bahwa Kristus yang bangkit adalah Sang penguasa segala sesuatu yang ada di alam semesta, termasuk ikan-ikan yang terdapat di danau Galilea. Pengenalan akan kedaulatan Kristus atas semua ciptaan semestinya meyakinkan kita untuk senantiasa bersandar seutuhnya kepadanya bukan hanya menyangkut kebutuhan hidup sehari-hari melainkan terutama mengandalkan-Nya untuk beroleh karunia hidup kekal dan sekaligus terpanggil sama seperti Petrus dan para murid untuk menjadi penjala manusia. Amin.